Penggalan Lagu Berita kepada Kawan Jadi Closing Statement Cawapres Mahfud MD  

Vitrianda Hilba Siregar
Closing statement Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat cawapres 2024 sempat mendendangkan sebait lagu berjudul "Berita kepada Kawan" yang diciptakan Ebiet G Ade. Foto: MPI

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Closing statement Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat cawapres 2024 sempat mendendangkan sebait lagu berjudul "Berita kepada Kawan" yang diciptakan Ebiet G Ade.

Adapun sebait lagu yang dinyanyikan Mahfud MD: 

Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Lagu berjudul "Berita kepada Kawan" diciptakan Ebiet G Ade pada bulan Juni 1978. Ebiet membuat lagu itu setelah terjadi bencana gas beracun di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Ada pun lyrik lengkap lagu "Berita kepada Kawan" sebagai berikut:

Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan

Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
 
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang


Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network