Para pejabat AS biasanya tidak mengungkapkan operasi rahasia, termasuk serangan siber, dan belum merilis informasi secara terbuka mengenai operasi terhadap kapal mata-mata militer Iran.
Dalam wawancara dengan Lester Holt dari NBC pekan lalu, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyatakan bahwa Behshad berada di Laut Merah untuk melawan aktivitas pembajakan dan tidak memberikan informasi intelijen kepada pasukan Houthi.
Sejak Januari, Behshad telah beroperasi dekat pelabuhan Djibouti, yang berdekatan dengan pangkalan militer China, menurut data pelacakan kapal. Analis militer menyatakan ada kemungkinan Iran memindahkan kapal tersebut ke dekat pangkalan China untuk mencegah pasukan Angkatan Laut AS mencoba menyerang secara fisik atau menaiki kapal tersebut.
Sekitar 12% dari pelayaran global melewati Laut Merah setiap hari. Sebagai respons terhadap serangan berulang oleh Houthi sejak November, perusahaan pelayaran besar seperti Maersk mengumumkan penghentian operasi mereka di Laut Merah dan Teluk Aden, yang akan menambah waktu dan biaya pengiriman barang.
Kelompok Houthi, yang telah lama didukung oleh Iran, berjanji untuk terus melakukan serangan sampai Israel menghentikan operasi militer di Jalur Gaza. Ketika Presiden Joe Biden memerintahkan respons terhadap serangan yang menewaskan tentara AS di Yordania, para pejabat pemerintah mengatakan serangan itu akan dilakukan di berbagai bidang dan kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa minggu.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait