ASMINDO Gelar Pertemuan Tahunan Ke-25 Dewan Asosiasi Furnitur Asia (CAFA)

Hasiholan
Dalam sambutannya ketua umum ASMINDO (Dedy Rochimat) menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat pengembangan dan produksi furnitur dunia.

Kita perlu menetapkan target bersama dan merencanakan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan nilai ekspor furnitur dan kerajinan ke pasar global, mencapai 1% dari pasar dunia atau sekitar 7 miliar USD per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Pentingnya sinergi dan kolaborasi dari semua pihak terlibat, termasuk kementerian terkait, industri furnitur dan kerajinan, produsen bahan baku, desainer, dan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab atas pembentukan sumber daya manusia unggul di bidang furnitur dan kerajinan.

Dalam upaya memanfaatkan bambu dan rotan sebagai bahan utama, para delegasi CAFA telah menandatangani inisiatif "Bamboo as Substitute for Plastics in Asia", sementara ASMINDO juga menandatangani MoU dengan China National Furniture Association (CNFA). MoU tersebut mencakup enam bidang kerjasama, antara lain:  pertukaran informasi di industri furnitur, kolaborasi branding, program pelatihan profesional, pasokan material pendukung industri, aktivitas pengembangan berkelanjutan, dan investasi.

Pertama, pertukaran informasi diperlukan untuk saling memahami standar, kebijakan, dan peraturan terkait industri furnitur, serta jadwal pameran di kedua negara.

Kedua, kolaborasi dalam pengembangan merek dilakukan dengan mengisi ruang pameran di kedua negara dan melaksanakan berbagai aktivitas seperti seminar, konferensi pers, dan sebagainya. Produk furnitur dan kerajinan Indonesia, yang dikenal karena keartistikan dan kualitas tinggi yang dihasilkan oleh pengrajin terampil, perlu lebih dikenal oleh konsumen kelas menengah atas di China yang menghargai seni dan mencari nilai emosional.

Ketiga, program pelatihan profesional diimplementasikan dengan mengadakan kunjungan ke pabrik-pabrik di China oleh anggota UKM ASMINDO, serta mendatangkan ahli teknologi dan manajemen furnitur dari China dengan kerjasama perguruan tinggi di Indonesia. Langkah ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan manajerial, dan penguasaan teknologi bagi praktisi dan pelaku usaha furnitur Indonesia, terutama UKM.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network