KAPUAS, iNewsTangsel.id - Panglima Pajaji, salah satu tokoh masyarakat di Pulau Kalimantan, menjadi sorotan setelah berseteru dengan Panglima Jilah beberapa waktu lalu.
Perseteruan itu terjadi karena Panglima Pajaji tidak setuju dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, ia juga menegaskan akan membela warga Rempang yang tergusur karena proyek pembangunan Rempang Eco City.
Panglima Pajaji berasal dari Suku Dayak, Kalimantan. Ia lahir pada 15 Agustus 1995. Tokoh masyarakat Dayak ini tinggal di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dan terkadang berpindah di Kapuas, Kalimantan Tengah.
Panglima Pajaji terkenal sebagai pemimpin Pasukan Pantak Padagi Borneo. Konon, pasukan ini jarang muncul kecuali dalam situasi darurat atau ketika warga Dayak membutuhkan pertolongan.
Sebagai seorang pemimpin, pria berusia 28 tahun ini memiliki kemampuan pertahanan diri yang luar biasa. Kabarnya, Panglima Pajaji memiliki ilmu kebal sehingga tidak bisa terluka oleh senjata apapun, termasuk benda tajam.
Panglima Pajaji pernah menunjukkan kemampuannya dalam acara upacara adat, termasuk di Pekan Gawai Dayak 2023 di Kabupaten Sintang. Kekuatan yang dimilikinya diyakini berasal dari roh para leluhur Suku Dayak.
Ia menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ditinggalkan oleh para leluhur sebagai orang Dayak asli. Panglima Pajaji juga mengajak komunitasnya untuk bersatu dalam menjaga tradisi dan budaya Suku Dayak dari pengaruh modernisasi, karena menurutnya, hanya orang Dayak sendiri yang bisa menjaga tradisi, budaya, dan warisan suku mereka.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait