Selain itu, ada juga invensi dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI, LPPM ITB, UGM, Institut Teknologi PLN, Unair, IPB, dan Unila.
"Jadi ada 16 invensi yang lolos dengan kesiapan teknologi yang tinggi dan siap untuk dikomersialisasikan," ujarnya.
Menurutnya, misi ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari valuasi hingga promosi kepada industri yang potensial, terutama dengan core business yang sesuai dengan jenis invensi yang dihasilkan para inventor.
Selain itu, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Ibrahim mengatakan bahwa sawit merupakan komoditas nasional yang membutuhkan penelitian dan pengembangan. "Oleh karena itu, kami mengalokasikan dana besar untuk penguatan riset yang digunakan untuk mendukung pengembangan industri sawit yang berkelanjutan," kata Zaid kepada iNewsTangsel.id
Melalui GRS, pihaknya mendanai 346 perjanjian kerja sama riset termasuk dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang melibatkan 122 peneliti. Selain itu, pihaknya juga mengadakan lomba riset tingkat mahasiswa secara berkala.
"Sampai saat ini, ada 243 publikasi ilmiah yang sudah didaftarkan dan delapan buku yang sudah dicetak. Hasil ini akan kami integrasikan dengan BRIN sehingga bisa diakses oleh publik," ujarnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait