Hadiri Seminar Kebangsaan, Capt Leon: Mari Kita Perkuat Makna Nusantara Baru untuk Indonesia Maju

Hasiholan
Capt. Leon Hadiri Seminar Kebangsaan, Moderasi Beragama untuk Generasi Muda Menuju Nusantara Baru

TANGERANG, iNewsTangsel.id - Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Mahasiswa dan generasi muda memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sebagai agen perubahan mahasiswa diharapkan memberikan dampak pada kehidupan sosial, agama, advokasi kesehatan, dan berbagai ide serta aktivitas yang mempengaruhi kesejahteraan rakyat Indonesia. 

Hal ini disampaikan oleh Coky Leonardo Panjaitan, calon Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, dalam sambutannya pada Seminar Kebangsaan bertema "Moderasi Beragama untuk Generasi Muda Menuju Nusantara Baru" di Kampus STMIK Masa Depan Tangerang, Rabu (4/9).

Coky Leonardo Panjaitan, yang lebih akrab disapa Capt. Leon, berharap generasi muda saat ini dapat memberikan inspirasi dan edukasi dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga mampu menciptakan dampak positif dalam mencapai tujuan menuju Indonesia Emas 2045.

"Harapan saya, melalui seminar ini, kita dapat melahirkan generasi muda yang berwawasan luas, inspiratif, dan edukatif. Seminar ini juga diharapkan memberikan wawasan baru, di mana kita akan membahas berbagai topik terkait peran generasi muda, khususnya Gen Z, dalam upaya menuju Nusantara Baru dan Indonesia Emas 2045," ujar Capt. Leon.

Capt. Leon juga berharap ada masukan dari para mahasiswa, mahasiswi, dan dosen tentang cara mengembangkan potensi diri menuju Indonesia Emas 2045.

"Semoga melalui seminar ini, kita dapat memperkuat makna Nusantara Baru untuk Indonesia Maju," tambahnya.

Lebih lanjut, Capt. Leon menyampaikan bahwa STMIK Masa Depan akan bekerja sama dengan Akademi Pelayaran Aman Jaya dan akan memberikan beasiswa kepada 150 mahasiswa untuk satu semester. Setelah semester kedua, para mahasiswa tersebut akan dipekerjakan sambil melanjutkan kuliah mereka.

"Tujuannya adalah melatih mahasiswa menjadi mandiri, dapat bekerja sambil membiayai kuliahnya sendiri. Kami akan bekerja sama dengan bandara atau dinas perhubungan terkait sesuai dengan bidang studi mereka, sehingga setelah lulus mereka dapat langsung dipekerjakan sebagai ASN," jelas Capt. Leon.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti sekaligus Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Publik Indonesia, Dr. Trubus Rahardiansyah, yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut, menyatakan bahwa fenomena politik yang berkaitan dengan agama saat ini sedang marak. Moderasi beragama menjadi konsep baru di Indonesia yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang Menteri Agama. 

"Moderasi beragama berarti kita beragama dengan sikap moderat, tidak ekstrim terhadap agama lain, tidak menjelekkan agama lain, serta menghindari kasus penistaan agama. Tujuan dari moderasi beragama ini adalah untuk menjaga Indonesia tetap damai dan aman meskipun menghadapi tantangan berat. Oleh karena itu, konsep ini sangat disukai oleh elit politik," kata Trubus.

Menurut Trubus, STMIK Masa Depan merupakan inisiatif yang baik di tengah banyaknya permasalahan politik identitas agama, yang bahkan menjadi polemik di Jakarta.

Dalam seminar tersebut, Trubus membahas potensi mahasiswa Gen Z, peran mereka dalam moderasi beragama, serta kebijakan publik terkait moderasi beragama menuju Nusantara Baru.

"Nusantara Baru bukan hanya tentang Ibu Kota Negara yang baru, tetapi juga semangat baru dalam membangun Indonesia yang lebih baik dengan berpegang pada nilai-nilai luhur dan belajar dari perjalanan bangsa Indonesia, siap melangkah maju menuju cita-cita sebagai negara yang berdaulat, adil, dan makmur. Oleh karena itu, Gen Z sebagai generasi digital dan generasi sandwich sangat berpengaruh dan berperan penting sebagai agen perubahan sosial dan agama, serta pengguna aktif media sosial," papar Trubus.

Direktur Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Samiyono, SE, M.Si., M.Tr.Opsla, menyampaikan bahwa generasi muda ke depan memiliki peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang studi mereka setelah lulus.

"Pemerintah mendatang akan mempekerjakan 70 persen dari Gen Z dan memberikan mereka kesempatan untuk menjadi ASN. Pemerintah akan memberi peluang bagi generasi mendatang," kata Samiyono.

Samiyono juga menjelaskan bahwa salah satu upaya Sekolah Pelayaran Aman Jaya untuk mengurangi pengangguran di Indonesia adalah melalui penandatanganan kerja sama antara Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya) dan Korea Maritime and Ocean University (KMOU) pada Mei lalu. Kerja sama ini meliputi pertukaran pelajar, instruktur, pengembangan riset, dan hubungan antar perguruan tinggi di bidang maritim.

"Kerja sama ini juga memungkinkan lulusan Aman Jaya untuk bekerja di Korea atau di kapal-kapal Korea," jelas Samiyono.

Seminar ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa, serta melalui online oleh Wakil Ketua DPR Tangerang, Turidi Susanto, Ketua STBK Technocrat, Radik Darrmawan, S.S, M.Pd, Pimpinan UTPAS (Universitas Utpada Swastika) Gono Sutrusno, M.M, dan berbagai organisasi masyarakat.

Pimpinan STMIK Masa Depan, DR. Yohana M.Kom, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya seminar kebangsaan ini.

"Terima kasih kepada Bapak Capt. Leon, Bapak Trubus, Bapak Samiyono, serta para dosen dan mahasiswa yang hadir. Semoga seminar ini memberikan pengetahuan baru dan menjadi momen berharga bagi kita semua. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk berinteraksi dan memahami visi serta misi Capt. Leon dalam manajemen pemerintahan baru guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia ke depan," ungkap Yohana.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network