Saksi Sidang Korupsi Timah Ungkap Ekonomi Bangka Belitung Hancur

Hasiholan
Seorang saksi mengungkapkan bahwa penyelidikan dugaan korupsi dalam pengelolaan timah telah menyebabkan perekonomian di Bangka Belitung, yang merupakan daerah penghasil timah, memburuk

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sidang terkait dugaan korupsi timah kembali berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (12/9/2024), dengan agenda pembuktian dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Seorang saksi mengungkapkan bahwa penyelidikan dugaan korupsi dalam pengelolaan timah telah menyebabkan perekonomian di Bangka Belitung, yang merupakan daerah penghasil timah, memburuk secara signifikan.

Suyatno alias Asui, seorang pengepul pasir timah, menyatakan bahwa ekonomi di Bangka Belitung saat ini mengalami kehancuran akibat penurunan harga timah.

"Dengan adanya penyelidikan (korupsi timah) tahun 2024 ini, bagaimana kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan, terutama di Bangka Belitung?" tanya Penasihat Hukum Harvey Moeis kepada Asui.

"Sekarang ekonomi di Bangka Belitung sangat hancur, Pak. Karena harga timah semuanya sudah hancur, Pak," jawab Asui.

"Banyak yang sudah tidak bekerja, Pak," tambahnya.

Saksi lain, Marzoshin, juga menambahkan bahwa kondisi pasar tempat transaksi berlangsung kini sepi pembeli.

"Banyak keluhan dari teman-teman pedagang, pasar sepi, Pak," kata Marzoshin.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bangka Belitung menunjukkan bahwa perekonomian mengalami kontraksi signifikan pada triwulan I tahun 2024, dengan penurunan 7,24 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (Q-to-Q).

Penurunan ini terutama disebabkan oleh sektor pertambangan dan penggalian, yang terkontraksi sebesar 10,09 persen (Y-on-Y) pada triwulan I-2024, melanjutkan tren penurunan dari triwulan sebelumnya.

Ekspor luar negeri juga mengalami penurunan drastis sebesar 38,74 persen (Y-on-Y) pada triwulan I-2024, dengan penurunan ekspor timah mencapai 62,73 persen (Y-on-Y) selama periode tersebut. Tidak ada ekspor logam timah dari provinsi ini dalam periode itu.

Selain itu, jumlah pekerja di sektor pertambangan dan penggalian di Bangka Belitung menurun drastis, dengan penurunan 34.760 orang dari Februari 2023 hingga Februari 2024.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network