JAKARTA, iNewsTangsel.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mencetak prestasi besar dalam upaya melindungi generasi muda dari jeratan narkoba. Dengan sigap, BNN berhasil menggagalkan upaya peredaran narkotika besar-besaran yang melibatkan sindikat internasional asal Malaysia. Penyelundupan ini terungkap melalui operasi intelijen yang mendalam, berakhir dengan penyitaan 15 kilogram sabu dan 10.345 butir ekstasi di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.
Pengungkapan dimulai dari laporan masyarakat yang curiga akan adanya aktivitas mencurigakan di sepanjang perbatasan. Setelah melakukan penyelidikan intensif, pada Kamis (22/8) sekitar pukul 07.00 WIB, BNN menghentikan kendaraan yang dikendarai oleh tersangka berinisial AI di Jl. Raya Medan-Banda Aceh, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Dari dalam mobilnya, ditemukan 15 bungkus sabu yang tersimpan dalam karung berlabel "Pupuk SP-26," disamarkan di antara barang-barang lain untuk menghindari deteksi.
Tidak berhenti di situ, pengakuan AI membuka tabir lebih luas. BNN bergerak cepat menuju Kota Langsa, Aceh, di mana pada hari yang sama berhasil menangkap tersangka kedua, LAH, di sawah belakang rumahnya. Di tempat tersebut, tim menemukan 10.345 butir ekstasi yang disembunyikan dalam mesin cuci, semuanya dibungkus dalam teh Cina "Cap Melati Dua."
Skema Jaringan Narkotika yang Terungkap
Setelah menahan LAH, penyelidikan lebih lanjut mengarahkan BNN pada tersangka ketiga, FA. Sabtu (24/8) pagi, FA berhasil ditangkap di sebuah ruko di Dusun Rukun, Langsa Kota, Aceh. FA mengakui perannya sebagai pemilik ekstasi yang disimpan di rumah LAH, serta keterlibatannya dalam jaringan peredaran gelap narkotika internasional ini.
Operasi yang Menyelamatkan 40.000 Jiwa
Dengan mengamankan total barang bukti sebanyak 15.001,6 gram sabu dan 10.345 butir ekstasi, BNN memperkirakan lebih dari 40.000 jiwa berhasil diselamatkan dari potensi penyalahgunaan narkoba yang mematikan ini. Direktur BNN menyebut, "Pengungkapan ini adalah bukti nyata bahwa jaringan narkoba terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai target pasar utama. Namun, kami akan terus berjuang untuk memastikan generasi bangsa ini terbebas dari bahaya narkotika."
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait