CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Tangerang Selatan kembali menjadi sorotan publik setelah serangkaian kasus penculikan, kekerasan, dan pelecehan terhadap anak terus meningkat, meskipun kota ini telah memperoleh predikat sebagai 'Kota Layak Anak'.
Kali ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, melalui berbagai programnya, termasuk Program Jaksa Masuk Sekolah, kembali disorot warga. Program tersebut dipertanyakan efektivitasnya oleh masyarakat dalam menangani berbagai persoalan dan masalah di Tangerang Selatan ini.
Sebelumnya Pemkot Tangsel telah membentuk Satgas penanganan kasus kekerasan terhadap anak yang terdiri dari berbagai lintas sektor, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangsel, DP3AP2KB, BKPSDM, Satpol PP, Dinas Sosial, serta dukungan dari PGRI, LBH, dan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Kota Tangsel, tapi kekerasan dan penculikan anak tetap marak di kota yang mengaku layak anak ini.
Terkait berbagai program yang digagas Pemkot Tangsel ini, pengamat sekaligus akademisi dari Universitas Pamulang Halimah menyampaikan keprihatinannya kepada wartawan iNews Tangsel, Senin (30/9/2024). "Saya mempertanyakan urgensi dan efektivitas program Jaksa Masuk Sekolah" tersebut, ujar Halimah.
"Program ini terlihat tidak jelas dalam menanggulangi pelecehan seksual yang terus terjadi," ujar Halimah dengan nada skeptis, tambah Halimah prihatin.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait