Ia juga menambahkan bahwa pemenang di masa depan adalah mereka yang mampu memberikan nilai tambah pada produk atau jasa yang dilempar ke pasar. Inovasi dan kemampuan beradaptasi menjadi faktor penting dalam pertarungan ini.
Marissa memperkenalkan konsep Zig Zag Theory sebagai strategi dalam menghadapi kehidupan. Ia menggambarkan bagaimana dalam hidup kita harus fleksibel dan tak terpaku pada satu arah. "Kita harus punya spirit alang-alang. Ketika mentok di satu sisi, kita harus tahu kapan melipir dan mencari jalur lain," katanya.
Dalam konteks kehidupan di Indonesia saat ini, lanjut Marissa, manusia harus mampu menavigasi tantangan-tantangan yang ada dengan strategi yang cerdas. Zig Zag Theory, contohnya dari perjuangan Nabi Muhammad ketika menyampaikan risalah Allah.
Marissa Haque diketahui bersekolah di SD Tebet Timur Pagi III. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 73, Tebet, Jakarta dan menengah atas di SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Trisakti dengan mengambil jurusan S1 Hukum Perdata.
Ia juga menamatkan kuliah S2 di UGM jurusan Human Resource and Organizations (HRO). Marissa juga mengambil program magister di Unika Atma Jaya dengan mengambil jurusan Psycholinguistics, dengan spesialisasi Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak-anak Tunarungu (Bisu-tuli).
Artis pendukung Terbaik FFI (1985) itu kemudian meraih gelar S3 di IPB University di jurusan PSL (Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup).
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait