JAKARTA, iNewsTangsel.id - Perusahaan AI asal Jerman, Helsing, telah mengembangkan drone tempur yang dirancang untuk mampu mengidentifikasi dan mengarahkan target secara mandiri. Helsing, yang berbasis di Munich, merupakan perusahaan yang fokus pada pengembangan aplikasi kecerdasan buatan untuk keperluan pertahanan.
Drone kamikaze ini, setelah diprogram, dapat terbang secara mandiri untuk menghantam target yang telah ditentukan.
Dilaporkan bahwa pemerintah Kyiv telah menerima 4.000 drone kamikaze berteknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan di Jerman.
Mengutip DW pada Kamis (21/11/2024), Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, hanya memberikan informasi umum terkait drone tempur yang akan digunakan di Ukraina. "Drone ini memiliki jangkauan hingga 30-40 kilometer ke wilayah Rusia dan dapat menyerang pos komando, pusat logistik, serta sasaran lainnya," ungkapnya.
Pistorius juga menambahkan bahwa drone tersebut mampu menghindari sistem pertahanan elektronik musuh atau tetap mencapai target meskipun ada gangguan sinyal elektronik.
Sebagian besar drone lainnya biasanya dikendalikan melalui radio atau GPS. Namun, alat seperti jammers dapat mengganggu sinyal dan menyebabkan drone melenceng atau jatuh. Oleh karena itu, kemampuan drone baru ini untuk bertahan dari serangan elektronik memberikan keuntungan strategis yang signifikan, tutup Pistorius.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait