JAKARTA, iNewsTangsel.id - Royal Philips menilai kecerdasan buatan (AI) berperan penting dalam membangun sistem kesehatan yang lebih inklusif dan efisien di Indonesia. Hal ini terungkap dalam laporan Future Health Index (FHI) 2025 yang dirilis perusahaan.
Presiden Direktur Philips Indonesia, Astri Ramayanti Dharmawan, menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang paling optimistis terhadap pemanfaatan AI di sektor kesehatan, meski tantangan seperti kesenjangan tenaga medis dan keterbatasan akses masih membayangi.
“AI bisa mempercepat layanan, meringankan beban dokter, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa melalui intervensi dini,” kata Astri di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Survei menunjukkan 84% tenaga kesehatan dan 74% pasien Indonesia percaya AI dapat meningkatkan layanan. Namun, tantangan alur kerja dan fragmentasi data masih menghambat efisiensi.
Saat ini, Indonesia hanya meluluskan sekitar 2.700 dokter spesialis per tahun, jauh dari kebutuhan 29.000. Akibatnya, 77% pasien mengeluhkan lamanya waktu tunggu, sementara 51% mengaku kesehatannya memburuk karena keterlambatan layanan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait