Dr. Aman juga mengungkapkan bahwa kampanye edukasi melalui poster dan selebaran di Puskesmas serta RSUD telah membantu menekan jumlah kasus Ketoasidosis Diabetik (KAD) pada pasien baru. Sebelumnya, 70 persen pasien baru mengalami KAD, tetapi kini angkanya berhasil ditekan menjadi 35–40 persen.
“Pada kasus KAD, gejalanya meliputi sesak napas dengan bau napas seperti keton, yang sering disangka gejala asma, nyeri perut yang menyerupai usus buntu, atau bahkan pneumonia,” tutup Dr. Aman.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait