JAKARTA, iNewsTangsel.id - Dalam upaya menjawab tantangan kemiskinan yang masih dialami oleh 25,9 juta rakyat Indonesia (BPS, Juni 2024), Yayasan Penabulu memperkenalkan Penabulu Shop, sebuah inisiatif thrift shop berkelanjutan pertama di Indonesia yang menggabungkan gaya hidup ramah lingkungan dengan misi sosial pengentasan kemiskinan.
Acara soft launching Penabulu Shop digelar di Mula by Galeri Jakarta, Cilandak Town Square (CITOS). Konsep ini mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi komunitas, terinspirasi dari kesuksesan lebih dari 600 Oxfam Shop di Inggris yang telah berhasil memberdayakan komunitas lokal serta mempromosikan keadilan sosial.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) RI, Budiman Sudjatmiko, yang hadir sebagai keynote speaker, menyatakan apresiasinya terhadap inovasi ini. “Peluncuran Penabulu Shop sebagai platform belanja barang bekas berkelanjutan yang berfokus pada dampak sosial sangat sejalan dengan program BP Taskin, yakni Berdata, Berdana, dan Berdaya, yang bertujuan menurunkan angka kemiskinan dari 9% menjadi 5% pada 2029,” ujarnya, Selasa (17/12/2024).
Penabulu Shop dapat diakses secara online dan offline, sehingga memudahkan masyarakat luas untuk berpartisipasi. Bagi yang memiliki barang layak pakai seperti pakaian, sepatu, perhiasan, atau elektronik namun tidak lagi digunakan, dapat mendonasikannya ke Penabulu Shop. Hasil penjualan akan disalurkan untuk program pengentasan kemiskinan berbasis isu strategis, seperti lingkungan, perubahan iklim, pemberdayaan desa, kesehatan masyarakat, transformasi digital, serta kemitraan pemerintah, swasta, dan masyarakat.
“Penabulu Shop memadukan gaya hidup berkelanjutan dengan misi sosial, menciptakan dampak bermakna bagi komunitas dan lingkungan,” ujar Esti Nuringdyah, Direktur Program Yayasan Penabulu.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait