“Provinsi juga menganggarkan, tetapi karena harus dibagi ke delapan kabupaten/kota, kita belum tahu berapa alokasi untuk Kabupaten Serang. Tim TAPD juga belum mendapatkan kejelasan,” ungkap Tatu.
Karena itu, Tatu belum dapat memastikan kapan program MBG ini akan dimulai. Ia menyebutkan bahwa program tersebut sudah berjalan di tingkat nasional melalui Badan Ketahanan Pangan Nasional, namun pihaknya menunggu koordinasi agar pelaksanaannya tidak tumpang tindih.
Tatu mengakui bahwa jika Kabupaten Serang melaksanakan program ini sendiri, tanpa bantuan dari pusat dan provinsi, maka akan sangat sulit. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai sumber anggaran sangat diperlukan. Ia juga berharap program MBG dapat melibatkan UMKM di Kabupaten Serang.
“Belanja pemerintah harus mampu menggerakkan ekonomi, terutama UMKM, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang lesu seperti sekarang. Banyak ritel tutup, sehingga dampaknya besar bagi perekonomian,” ujar Tatu.
Menurut Tatu, belanja pemerintah saat ini menjadi tulang punggung ekonomi. Oleh karena itu, dampaknya harus dirasakan UMKM yang masih membutuhkan dukungan, terutama dalam hal modal.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait