JAKARTA, iNewsTangsel.id - Bank DKI menutup tahun 2024 dengan kinerja yang solid serta pertumbuhan bisnis yang konsisten, sejalan dengan visi dan strategi perseroan dalam mendorong akselerasi pembiayaan segmen UKM serta penguatan fundamental keuangan. Hingga akhir Desember 2024, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh 2,26% menjadi Rp53,18 triliun, meningkat dari Rp52,00 triliun pada Desember 2023. Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung perekonomian Jakarta dan sekitarnya melalui pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan.
Segmen UKM menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan kenaikan 15,47% secara tahunan (YoY), mencapai Rp2,22 triliun per 31 Desember 2024, dibandingkan Rp1,93 triliun pada tahun sebelumnya. Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi mitigasi risiko yang lebih baik, serta berbagai inisiatif digitalisasi dan inovasi layanan yang mendorong pertumbuhan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi Bank DKI dalam memperkuat fondasi bisnis yang lebih tangguh. Dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, kami terus mengakselerasi pertumbuhan kredit dan pembiayaan, khususnya di sektor UKM, yang memiliki peran besar dalam menopang perekonomian daerah. Kami optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif ini di tahun-tahun mendatang," ujar Agus, Rabu (12/2/2025).
Selain UKM, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga tumbuh 5,85%, mencapai Rp23,39 triliun dibandingkan Rp22,10 triliun di tahun sebelumnya. Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL Gross sebesar 2,54% dan NPL Nett sebesar 1,06%, mencerminkan manajemen risiko yang disiplin serta strategi pengelolaan aset yang efektif. Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Bank DKI juga memperkuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan rasio 173,20%, menunjukkan ketahanan permodalan yang solid dan kesiapan menghadapi potensi risiko di masa depan.
Di tengah persaingan ketat dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank DKI tetap mencatatkan pertumbuhan dengan total DPK meningkat menjadi Rp64,08 triliun, naik dari Rp63,63 triliun pada tahun sebelumnya. Rasio Current Account Saving Account (CASA) tetap terjaga di level 43,70%, mencerminkan strategi optimalisasi dana murah untuk mendukung efisiensi biaya dana (Cost of Fund).
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait