JAKARTA, iNewsTangsel.id - Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) hingga kini masih belum terealisasi. Tarik-menarik berbagai kepentingan semakin mencuat, bahkan dugaan keterlibatan kelompok oligarki dalam proyek ini kian menguat.
Senior Researcher SigmaPhi Indonesia, Hardy R. Hermawan, tidak menampik adanya kepentingan-kepentingan yang melingkupi Danantara. Ia menilai, sejak awal pembentukan, Danantara digadang-gadang mampu menarik investasi hingga ribuan triliun ke Indonesia. Namun, semakin besar peran Danantara, semakin sulit pula regulasi dan izin yang harus ditempuh.
"Banyak pihak yang ingin terlibat dalam Danantara, bukan hanya politisi dan pengusaha, tetapi juga kelompok yang memiliki kepentingan besar dalam ekonomi nasional. Hal ini wajar, namun berdampak pada tertundanya peluncuran Danantara," ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Seiring dengan besarnya skala investasi yang akan dikelola, kompleksitas tantangan yang dihadapi Danantara juga meningkat. Hardy menyoroti beberapa faktor penting yang perlu diperjelas sebelum Danantara resmi diluncurkan:
1. Kejelasan Kewenangan – Agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pengambilan keputusan, perlu ada pembagian peran yang jelas dalam struktur organisasi.
2. Transparansi dalam Seleksi Pengelola – Penting untuk memastikan bahwa Danantara dipimpin oleh profesional yang kompeten dan memiliki rekam jejak kuat di bidang investasi.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait