Selalu Cuan, Berikut Strategi 4M yang Membuat Bisnis INPP Terus Berkembang Pesat

Hasiholan
INPP tidak memiliki rekam jejak proyek mangkrak. Semua proyek yang dijalankan berhasil diselesaikan, diserahterimakan tepat waktu. dok. INPP

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Mengawali tahun 2025, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP/Paradise Indonesia), perusahaan pengembang properti, menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 20 persen. Saat ini, INPP tengah menggarap tiga proyek prestisius, yaitu Apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan, perluasan 23 Paskal Shopping Center di Bandung, serta pengembangan 23 Semarang Shopping Center.

Selain fokus pada proyek properti, INPP juga berkomitmen untuk mengembangkan destinasi ikonik dengan tingkat keberhasilan proyek yang mencapai 100 persen. Direktur & CFO INPP, Surina, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp1 triliun untuk mendukung proyek-proyek yang sedang berjalan.

Menurut Surina, INPP optimistis mampu mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dengan memanfaatkan momentum yang tepat serta menerapkan strategi bisnis yang matang. Ia menegaskan bahwa perusahaan akan terus mempercepat pertumbuhan bisnisnya demi memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Selain itu, INPP berhasil memperoleh peringkat stable dari Pefindo sebagai bukti konsistensinya dalam mencapai target pendapatan dan menjaga kualitas aset, terutama melalui jaringan hotel yang kuat.

Segmen Komersial Sebagai Pilar Utama

Optimisme terhadap prospek bisnis properti juga disampaikan oleh CEO & President Director INPP, Anthony Prabowo Susilo.

“Kami banyak belajar dari pandemi. Meski sempat terdampak, seluruh proyek yang kami jalankan berhasil diselesaikan tepat waktu dan sukses dipasarkan, sehingga pendapatan perusahaan tetap meningkat,” ujar Anthony.

Menurutnya, segmen komersial masih menjadi andalan INPP dalam meraih pendapatan dan akan terus diperkuat. Salah satu proyek unggulan adalah pengembangan pusat perbelanjaan di Semarang dengan konsep commercial mall yang unik.

“Mal di Semarang ini akan memiliki luas sekitar 50.000 m² dan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026,” ungkap Anthony.

Selain itu, INPP juga menambah retail space seluas 5.000 m² di proyek Antasari Place yang akan diserahterimakan bersamaan dengan unit apartemennya pada tahun 2025.

Konsep mixed-use development terus diadopsi untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan, menjadikan setiap proyek INPP sebagai ikon dan destinasi unggulan.

“Rata-rata tingkat okupansi mal yang kami kelola mencapai 93 persen dan terus meningkat, menunjukkan tren pemulihan pasca-pandemi,” kata Anthony.

Strategi utama INPP dalam menjaga tingkat okupansi yang tinggi adalah fokus pada tenant mix yang kuat, terutama di sektor fashion, apparel, dan aksesoris.

Bahkan, di 23 Paskal Bandung dan Beachwalk Shopping Center Bali, terjadi antrean tenant yang ingin bergabung. Kondisi ini semakin memperkuat keyakinan INPP dalam mengembangkan proyek 23 Paskal Extension.

“Dengan situasi yang sangat positif ini, kami optimistis dapat menjalankan bisnis dengan baik sepanjang tahun 2025,” tambah Anthony.

Salah satu faktor utama pendukung keberhasilan INPP adalah pendapatan berulang (recurring income), yang mencapai 90 persen. Kontribusinya berasal dari sektor hotel (48 persen), komersial (42 persen), dan penjualan properti (10 persen).

Melihat kinerja bisnis di 2024, INPP mencatat pendapatan usaha sebesar Rp878 miliar dalam sembilan bulan pertama, tumbuh 121 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan dari hotel (24 persen), segmen komersial (6 persen), dan penjualan properti (61 persen).

Strategi Bisnis INPP: 4M

Anthony menjelaskan bahwa INPP menerapkan strategi 4M sebagai acuan dalam pengembangan bisnis:

  1. Middle Up – Menyasar segmen kelas menengah atas yang lebih stabil.
  2. Mid Size – Mengembangkan proyek skala menengah dengan luas rata-rata 40.000 .
  3. Mixed Use – Menggabungkan ritel, hotel, dan properti residensial dalam satu kawasan.
  4. Major Cities – Semua proyek berlokasi di kota-kota utama di Indonesia.

“Dengan strategi 4M, bisnis INPP terus berkembang pesat,” tegas Anthony.

Surina menambahkan bahwa penerapan strategi ini telah membawa INPP sukses mengelola 25 unit bisnis di delapan kota besar.

Bahkan di masa pandemi, INPP tidak memiliki rekam jejak proyek mangkrak. Semua proyek yang dijalankan berhasil diselesaikan dan diserahterimakan tepat waktu.

“Kami akan terus mendorong pengembangan proyek-proyek ikonik yang tidak hanya bernilai investasi tinggi tetapi juga menjadi destinasi unggulan,” tutup Surina.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network