Danantara: Arah Baru Investasi Nasional dan Peluang bagi Investor Domestik

Hasiholan
Danantara berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan, khususnya dalam pengembangan investasi dan optimalisasi aset negara.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari lalu. Lembaga investasi strategis ini bertujuan memperkuat perekonomian nasional melalui pengelolaan aset berkelanjutan. Danantara diharapkan menjadi dana kekayaan negara yang berperan dalam mengelola sektor-sektor penting seperti energi terbarukan, manufaktur berteknologi tinggi, dan ketahanan pangan, serta mendorong inovasi di berbagai industri.

Dengan tata kelola profesional dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang, Danantara diyakini mampu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, menciptakan lapangan kerja, serta mempercepat transformasi ekonomi menuju masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Inisiatif ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mengelola investasi secara strategis, transparan, dan kompetitif demi kesejahteraan masyarakat serta generasi mendatang.

Yusuf Rendy Manilet, Peneliti Ekonomi di Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, menilai bahwa pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) seperti Danantara berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan, khususnya dalam pengembangan investasi dan optimalisasi aset negara. "Danantara dibentuk sebagai organisasi mandiri yang memiliki mandat mengelola investasi. Harapannya, aset negara dapat berkembang lebih optimal," ujarnya dalam diskusi tentang Danantara di kantor Tumbuh Makna (TMB), Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).

Menurut Yusuf, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp13.523 triliun hingga 2029, dengan nilai tahunan berkisar antara Rp1.500 hingga Rp4.000 triliun. Meskipun target ini tergolong ambisius, ia menilai tren investasi dalam dua hingga tiga tahun terakhir menunjukkan pencapaian positif, menjadikannya target yang realistis. "Jika kita melihat realisasi investasi dalam 2-3 tahun terakhir, pencapaiannya cukup baik. Artinya, target investasi yang ditetapkan selalu tercapai, terutama yang dicatat oleh BKPM," jelasnya.

Selain mempercepat investasi nasional, Danantara juga diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modal di daerah yang sebelumnya kurang diminati. "Sebagian investor masih ragu berinvestasi di daerah karena berbagai faktor. Dengan adanya Danantara, minat mereka diharapkan meningkat," ungkapnya. Yusuf juga meyakini bahwa Danantara dapat menarik investasi asing dan swasta. "Sebagai institusi independen, Danantara lebih menarik bagi investor asing dibandingkan jika mereka harus berinvestasi langsung ke daerah," tambahnya.

Sementara itu, Muliadi San, Founder Tumbuh Makna (TMB), menyambut baik kehadiran Danantara, khususnya dalam memperkuat pasar modal Indonesia. Ia menilai bahwa Danantara berpotensi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. "Dengan mengelola aset besar milik BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, dan Pertamina, Danantara memiliki potensi meningkatkan kepercayaan investor lokal melalui pengelolaan yang profesional dan transparan. Hal ini dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan memperluas partisipasi investor domestik," ungkap Muliadi.

Muliadi juga menyoroti potensi Danantara dalam meningkatkan likuiditas pasar melalui pengelolaan aset yang efisien serta investasi di sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur dan energi. Menurutnya, kehadiran Danantara dapat memperkuat ekosistem investasi nasional sekaligus memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. "Kehadiran Danantara diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih luas," katanya.

Muliadi berharap Danantara mampu memperkuat daya saing industri keuangan Indonesia, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah regional dan global, menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik. Menurutnya, selain menarik investor asing, Danantara juga harus mendorong pertumbuhan investor domestik, yang pada akhirnya dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan meningkatnya partisipasi investor dalam negeri, Danantara berpotensi menciptakan ekosistem investasi yang lebih stabil dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan terhadap modal asing, serta memperkuat perputaran ekonomi dalam negeri.

Lebih lanjut, Muliadi melihat Danantara sebagai langkah strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global yang semakin kompleks. "Jika dikelola dengan baik, Danantara akan menjadi inisiatif yang sangat positif. Ini sebenarnya sudah menjadi cita-cita kita sejak lama," ujarnya. Namun, ia juga mencatat bahwa kondisi ekonomi global saat ini mengalami perlambatan, yang berdampak pada tekanan terhadap rupiah akibat penguatan dolar. Dalam situasi ini, peran Danantara menjadi semakin krusial untuk membangun kepercayaan investor domestik agar tetap aktif berinvestasi di dalam negeri. "Kita tahu ekonomi global sedang melambat, dan dolar mengalami penguatan. Dampaknya terasa pada rupiah. Kita berharap Danantara dapat membantu mengatasi tantangan ini," pungkas Muliadi.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network