JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kota Solo kembali bersiap menggelar festival tahunan Solo Menari pada 29 April 2025 mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Tari Dunia. Tahun ini, festival yang masuk dalam program nasional Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata itu mengusung tema unik dan reflektif: "Daun Menari."
Digelar di Taman Balekambang, tema Daun Menari mengajak masyarakat untuk kembali menyatu dengan alam. “Satu helai daun saja mampu menghasilkan sekitar lima mililiter oksigen per jam. Lewat gerakan tari, kami ingin mengajak orang untuk lebih bersyukur dan menyadari pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan,” ujar Heru Mataya, Koordinator Festival Solo Menari, Rabu (23/4/2025).
Tak hanya menjadi perayaan seni, acara ini juga memperkuat citra Solo sebagai Kota Budaya dan Kota Kreatif di bidang Craft and Folk Art, gelar yang telah diakui oleh UNESCO sejak Oktober 2023.
Festival ini akan dimeriahkan oleh ratusan penari dari berbagai daerah, mulai dari Yogyakarta, Karanganyar, hingga Aceh. Beragam kegiatan akan mewarnai perhelatan ini, mulai dari Jelajah Daun, pertunjukan tari massal, pemutaran film, hingga pameran visual bertema alam.
Agenda Solo Menari 2025 (29 April):
- 06.00 – 09.00 WIB | Jelajah Daun di Taman Balekambang – eksplorasi botani lewat tari, yoga, kuliner, dan kreativitas.
- 10.00 – 12.00 WIB | Sarasehan Film & Tari serta pemutaran film di Pendhapi Gede Balaikota.
- 13.00 – 23.00 WIB | Panggung Solo Menari & Pasar Festival – pertunjukan 60 grup tari dari seluruh Indonesia, ditambah bazar UMKM di Balaikota.
- 16.00 – 17.00 WIB | Pergelaran Tari Massal di Koridor Ngarsopuro.
Solo Menari 2025 juga melibatkan puluhan pelaku UMKM di bidang kerajinan, kuliner, dan fesyen yang telah terkurasi. Ajang ini tidak hanya menyajikan pertunjukan artistik, tetapi juga mendorong geliat ekonomi kreatif dan memperkenalkan pesona Solo ke panggung internasional.
“Seperti daun yang jatuh namun tetap punya makna, manusia pun punya peran penting dalam menjaga harmoni kehidupan. Solo Menari adalah wujud syukur dan harapan akan masa depan yang lebih selaras dengan alam,” tutup Heru.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait