“Produk kami menjadi kebanggaan Indonesia karena mampu menembus pasar ekspor,” ujarnya.
Febri juga memastikan bahwa perusahaan tidak memiliki operasional, investasi, ataupun hubungan bisnis dalam bentuk apa pun dengan Israel. Ia berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak berdasar.
Menanggapi maraknya hoaks ini, pengamat ekonomi Suroto menyebut bahwa penyebaran informasi palsu yang menyudutkan perusahaan nasional bisa menjadi bagian dari strategi melemahkan pesaing di pasar.
“Penyebaran hoaks untuk menjatuhkan reputasi kompetitor adalah praktik tidak etis. Apalagi jika dilakukan terhadap perusahaan lokal yang tak memiliki kaitan luar, namun tiba-tiba diserang hanya karena unggahan viral. Ini berbahaya, karena opini publik bisa terbentuk tanpa klarifikasi,” kata Suroto.
Sebagai salah satu pemain utama di industri AMDK Indonesia, Le Minerale memiliki pangsa pasar yang besar. Serangan informasi palsu semacam ini dikhawatirkan bisa memengaruhi kepercayaan konsumen dan membuka celah bagi kompetitor.
“Kita perlu mencermati ini sebagai indikasi persaingan bisnis yang tidak sehat. Menjatuhkan lawan lewat isu tanpa dasar justru merusak iklim usaha,” tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis dan melakukan verifikasi informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya. Rujukan bisa diambil dari situs resmi perusahaan, media terpercaya, maupun kanal informasi resmi pemerintah.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait