JAKARTA, iNewsTangsel.id - Seorang ibu mengambil air di Bantaran Sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Air tersebut untuk digunakan sebagai kebutuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
Bank Dunia mengungkapkan data mengejutkan tentang tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2024. Menurut lembaga keuangan internasional tersebut, lebih dari 60,3% penduduk Indonesia—sekitar 171,8 juta jiwa—masih hidup di bawah garis kemiskinan. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan laporan resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Perbedaan angka tersebut disebabkan oleh metodologi yang berbeda. Bank Dunia menggunakan standar garis kemiskinan global untuk negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income), yaitu US$6,85 per kapita per hari, setara Rp115.080 per orang per hari (dengan asumsi kurs Rp16.800/US$).
Dengan total populasi Indonesia yang mencapai sekitar 285,1 juta jiwa pada 2024, angka ini berarti mayoritas masyarakat Indonesia masih tergolong miskin secara global.
Data ini menjadi pengingat keras bahwa di balik narasi pertumbuhan ekonomi, masih banyak rakyat Indonesia yang berjuang memenuhi kebutuhan dasar setiap harinya. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menciptakan solusi nyata untuk mengangkat kualitas hidup masyarakat di seluruh lapisan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait