JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pembangunan infrastruktur digital di Asia Tenggara menunjukkan percepatan signifikan dalam lima tahun terakhir, seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas dan transformasi ekonomi di kawasan. Momentum tersebut tercermin dari capaian EdgePoint Infrastructure yang mencatatkan pembangunan situs ke-16.000 sebagai bagian dari ekspansi jaringan telekomunikasi regional.
Penyebaran infrastruktur EdgePoint kini meliputi 11.080 situs di Indonesia, 3.025 di Filipina, dan 1.900 di Malaysia. Pertumbuhan ini disebut selaras dengan tren investasi digital yang makin kuat di ASEAN, di mana negara-negara di kawasan mempercepat pembangunan jaringan untuk mendukung ekonomi berbasis data, cloud, dan kecerdasan buatan.
Chief Executive Officer EdgePoint Infrastructure, Suresh Sidhu, mengatakan bahwa setiap pasar di Asia Tenggara berada pada fase pertumbuhan yang berbeda, namun seluruhnya menunjukkan komitmen untuk memperkuat fondasi digital. Menurutnya, dorongan dari pemerintah dan sektor swasta terhadap penyediaan infrastruktur telekomunikasi menjadi elemen penting dalam menjaga daya saing ekonomi kawasan.
“Investasi digital di ASEAN diproyeksikan meningkat signifikan. Transformasi ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga merambah wilayah yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses. Infrastruktur yang kuat diperlukan untuk mengimbangi perkembangan tersebut,” ujar Suresh, Rabu (26/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa pergeseran menuju adopsi cloud, layanan data berkapasitas tinggi, dan penggunaan AI menuntut tersedianya jaringan yang lebih luas dan stabil. Di tengah dinamika tersebut, penyedia infrastruktur didorong untuk menjalin kemitraan strategis dengan operator seluler, pelaku bisnis, dan pemerintah agar pengembangan konektivitas dapat berjalan efektif.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
