JAKARTA, iNewsTangsel.id - Apa makna sejati dari melayani Yesus? Jawabannya tersingkap indah dalam Matius 25:40, saat Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Ayat ini menyingkapkan kebenaran rohani yang mendalam: bahwa setiap tindakan kasih kepada sesama adalah bentuk pelayanan langsung kepada Tuhan sendiri.
Melayani tidak selalu berarti melakukan hal besar. Memberi segelas air kepada yang haus, membagikan makanan kepada yang lapar, atau menguatkan hati yang sedang terluka—semua adalah wujud nyata kasih Kristus. Dalam hal-hal sederhana itulah, kasih Allah mengalir melalui kita, menjembatani penderitaan dengan harapan, kekurangan dengan penyediaan, dan luka dengan pemulihan.
Yesus mengundang kita untuk melihat dunia dengan mata-Nya—melihat mereka yang terpinggirkan, kesepian, atau dalam pergumulan, dan hadir bagi mereka dengan kasih. Siapa dalam hidup Anda hari ini yang bisa disentuh oleh belas kasih? Mungkin seseorang yang merasa dilupakan, atau yang tengah berada di titik terendah hidupnya. Tindakan kecil Anda dapat menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendirian—mereka dikasihi oleh Tuhan.
Pelayanan sejati bukan soal besar atau kecilnya perbuatan, melainkan tentang seberapa tulus hati kita membiarkan kasih Allah mengalir melalui setiap langkah dan perkataan. Saat kita memilih untuk hidup dengan cara ini, kita membawa terang Kristus ke dalam dunia yang haus akan kasih sejati.
Mari terus melayani Yesus, bukan hanya di gereja atau saat ibadah, tetapi dalam setiap napas kehidupan—karena dalam setiap kebaikan kecil, kita sedang menyentuh hati-Nya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
