Golden Time Penyakit Jantung 2 Jam, JHC Desain RS untuk Penanganan Cepat dan Efisien

Elva Setyaningrum
Rumah Sakit Jantung Jakarta atau Jakarta Heart Center (JHC) hadir mengandalkan teknologi tinggi dan inovasi medis. Foto: Elva

JAKARTA,iNewsTangsel.id - Di tengah meningkatnya kasus penyakit jantung di Indonesia, Rumah Sakit Jantung Jakarta atau Jakarta Heart Center (JHC) hadir mengandalkan teknologi tinggi dan inovasi medis untuk memberikan pelayanan terbaik, akurat, dan menyeluruh bagi pasien kardiovaskular.

Teknologi berupa Bi Plane Angiography System yang siap dengan Hybrid Procedure (Hybrid OR) memperkuat konsep layanan One Stop  Service. Sehingga dokter memiliki keleluasaan mendiagnosis dan melakukan penanganan jantung secara cepat, akurat, dan terintegrasi.

“Sistem One Stop Service ini semua tahapan intervensi jantung mulai dari poliklinik, kateterisasi, hingga operasi jantung bisa dilakukan dalam satu area,” ujar Presiden Komisaris Kardia Indonesia Group dr. Fathema Djan Rachmat, di Jakarta, belum lama ini. 

Menurutnya, inovasi unggulan teknologi Bi Plane, yang pertama kali diterapkan untuk karakterisasi jantung anak-anak di Indonesia.

Teknologi ini memungkinkan pengambilan gambar dari dua sudut sekaligus dalam satu kali jepretan. Sehingga mengurangi paparan radiasi dan risiko efek samping kontras pada anak.

Sedangkan, sambungnya, ruangan alat Cath lab Hybrid dapat berfungsi sebagai Operating Room, ruang operasi tindakan untuk mengerjakan tindakan invasif dan bedah secara bersamaan.

"Teknologi ini memungkinkan kolaborasi antara dokter jantung intervensi, bedah jantung atau neurologi intervensi dalam satu prosedur, meningkatkan efisiensi dan keselamatan pasien,” ungkapnya. 

Dia menjelaskan, pasien penyakit Jantung adalah penyakit yang sangat mematikan dan memiliki masa kritis atau dikenal sebagai Golden Time sekitar 2 jam, yaitu waktu yang sangat berharga untuk penanganan penderita penyakit Jantung. Apabila, terlewat masa itu maka semakin kecil angka keberhasilan penanganan pasien tidak dapat tertolong.

Dia mengungkapkan bahwa momen kritikal penanganan kasus-kasus pasien penyakit jantung ini, maka kami mendesain Rumah Sakit dengan arsitektur yang dapat mengakomodir kebutuhan serta membantu mempertahankan Golden Time pasien.

"Di mana, penanganan pasien yang terkena serangan jantung menjadi efektif, efisien dan tepat guna yaitu melalui konsep 60 Minutes Door to Wire, yaitu pelayanan kegawat daruratan yang kami miliki,” ungkapnya. 

Dia mengatakan, berbagai fasilitas kedokteran yang dibutuhkan seperti Cathlab, MSCT dan X-Ray terintegrasi dengan ruang IGD yang berada di lantai 1 sehingga mudah di akses. Jadi pasien dengan kelainan jantung kompleks bisa ditangani dalam satu area yang terintegtasi, tanpa harus berpindah tempat. Ini sangat meningkatkan outcome klinis. 

“Kami juga melakukan tehnik perbaikan katup jantung tanpa penggantian dengan menggunakan bagian dari jantung pasien sendiri, baik pada anak maupun dewasa. Hal ini menghindari ketergantungan pasien pada konsumsi obat pengencer darah seumur hidup, yang umumnya harus dilakukan jika katup diganti dengan material buatan (Mechanical Valve),” imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RS Jantung Jakarta, Dr. dr. Jusuf Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV, Subsp.PJK (K) menambahkan, rumah sakit ini juga dikenal luas sebagai rumah sakit rujukan penyakit jantung dari seluruh Indonesia dan menerima rujukan dengan jaminan kesehatan Nasional.

“Mulai dari diagnostik, intervensi oleh kardiologis, operasi jantung terbuka (tanpa atau dengan minimal invasif), hingga rehabilitasi jantung intinya hampir segala macam jenis penyakit jantung bisa dilakukan,” tutup dr. Jusuf.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network