JAKARTA,iNewsTangsel.id- Aktor Ari Irham mengaku begitu mengalami perjuangan ketika mendalami karakter Magnus dalam film Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan.
Berbeda dari karakter-karakter sebelumnya, Ari Irham mengaku tokoh Magnus banyak mengekspresikan diri melalui aksi diam atau silent acting. Hal ini menuntut pengelolaan emosi secara intens dan konsisten.
"Cara saya mendalami karakter Magnus karena di film Bertaut Rindu, Magnus lebih banyak silent act-nya ya. Jadi di skenario itu saya menyiapkan kayak ada tiga stabilo, ada tiga emosi yang saya tulis," kata Ari Irham dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Misalkan biru itu emosi yang ini, kuning untuk emosi yang ini, merah untuk emosi yang itu. Yang lumayan sulit buat saya adalah bagaimana menjaga emosi itu agar tidak putus," lanjutnya.
Ari Irham juga menjelaskan tantangan teknis dalam produksi film yang membuatnya harus ekstra hati-hati menjaga kesinambungan emosi.
"Kadang kita itu syuting day one bisa langsung syuting ending. Itu jadi lumayan harus dilakuin," ungkapnya.
Namun lebih dari sekadar tantangan akting, pengalaman memerankan Magnus justru meninggalkan kesan personal bagi Ari. Dia mengaku belajar banyak tentang pentingnya komunikasi keluarga dari naskah film ini.
"Saya merasa bahwa script Bertaut Rindu lumayan personal buat saya. Karena saya sebelum itu pernah punya masalah komunikasi dengan orang tua saya. Setelah film ini selesai, saya jadi bisa lebih seperti sahabat dengan orang tua saya, sama mama, sama papa," kata Ari.
Ari pun mengucapkan terima kasih kepada sutradara Rako Prijanto karena diberi kesempatan mewakili suara remaja yang kerap menghadapi tekanan serupa dalam kehidupan nyata.
Adhisty Zara menyoroti kekuatan pesan dalam film ‘Bertaut Rindu’. Menurutnya, film ini bukan hanya tentang cinta remaja, tetapi juga membawa pesan emosional yang kuat, terutama bagi generasi muda.
“Kamu berharga. Saya rasa kalimat sesingkat itu bisa banget mengubah perspektif seseorang, bahkan dalam kondisi paling sulit,” ujar Zara dengan penuh makna.
Adhisty Zara menyoroti kekuatan pesan dalam film ‘Bertaut Rindu’. Menurutnya, film ini bukan hanya tentang cinta remaja, tetapi juga membawa pesan emosional yang kuat, terutama bagi generasi muda.
“Kamu berharga. Saya rasa kalimat sesingkat itu bisa banget mengubah perspektif seseorang, bahkan dalam kondisi paling sulit,” ujar Zara dengan penuh makna.
Adhisty Zara menyampaikan harapannya bahwa film ini bisa jadi teman buat siapa pun yang sedang berjuang meraih mimpi.
“Dan buat teman-teman yang pernah merasa dipaksa atau nggak didengar, semoga kalian bisa lebih dekat sama orang tua dan berani bilang apa yang kalian mau untuk masa depan kalian. Keluarga harusnya jadi support system, bukan sumber tekanan,” ujar Zara dengan penuh haru.
Adapun satu momen yang paling berkesan adalah penampilan Jasmine Nadya yang membawakan lagu OST Bertaut Rindu berjudul “Seiring”, yang turut mengiringi emosi penonton.
Lagu ini menjadi jembatan antara cerita Jovanka dan Magnus dengan para penonton yang sedang, atau pernah, menghadapi konflik serupa dalam hidupnya.
Adhisty Zara menyoroti kekuatan pesan dalam film ‘Bertaut Rindu’. Menurutnya, film ini bukan hanya tentang cinta remaja, tetapi juga membawa pesan emosional yang kuat, terutama bagi generasi muda.
“Kamu berharga. Saya rasa kalimat sesingkat itu bisa banget mengubah perspektif seseorang, bahkan dalam kondisi paling sulit,” ujar Zara dengan penuh makna.
Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan adalah film drama remaja garapan Rako Prijanto, diproduksi oleh SinemArt Pictures, dan dijadwalkan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025.
Film ini mengisahkan Jovanka (Adhisty Zara), remaja yang tumbuh dari keluarga bercerai, dan Magnus (Ari Irham), pemuda pendiam yang tertekan karena harus mengikuti jejak usaha keluarganya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait