Skema B2B2G di Ajang Inabuyer Expo 2025, Buka Akses Pasar Baru untuk UMKM

Elva Setyaningrum
Skema B2B2G di Ajang Inabuyer Expo 2025, Buka Akses Pasar Baru untuk UMKM

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Skema Business to Business to Government (B2B2G) yang diterapkan dalam gelaran Inabuyer Expo 2025 berhasil membuka akses pasar baru bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. 

Selama tiga hari penyelenggaraan di Jakarta, nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp2,1 triliun.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UKM, Temmy Satya Permana menjelaskan, skema B2B2G menjadi pendekatan baru yang menghubungkan pelaku usaha dengan pasar institusional, baik publik maupun privat.

Alhasil, produk UMKM yang sebelumnya hanya berputar di pasar lokal kini mendapat jalur masuk ke dalam sistem pengadaan pemerintah maupun korporasi besar.

“Pameran ini sebagai bentuk konkret keberhasilan program pemberdayaan UMKM. Banyak pelaku usaha kecil yang selama ini kesulitan menembus pasar institusional, kini bisa menjalin kerja sama jangka panjang dengan pembeli besar,” katanya di Jakarta, Jumat (25/7/2025). 

Dia menerangkan, ini adalah wujud konkret UMKM naik kelas. Untuk itu, pihaknya akan terus mendampingi agar bisa tumbuh berkelanjutan.

Pameran ini menjadi bukti, kebijakan afirmatif dan fasilitasi pemerintah dapat mempercepat proses naik kelas UMKM secara sistemik.

“Sehingga ajang tahun ini banyak potensi kerja sama transaksi yang bisa kami kejar, tercatat nilainya Rp2,1 triliun. Ada juga transaksi kerja sama senilai Rp334,8 juta antara PT Krakatau Steel dengan tiga perusahaan lainnya,"ungkapnya.

Selain itu, ada pula transaksi langsung sebesar Rp7,9 miliar. Ini tidak detail, tapi ini merupakan potensi yang harus kami kawal sebetulnya," papar dia.

Sementara itu, Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah menambahkan, potensi daya saing UMKM akan meningkat jika difasilitasi secara tepat. Karena yang dibutuhkan bukan hanya akses, tapi pendampingan agar produk memenuhi standar ritel nasional. 

“Dari perspektif ekonomi, angka transaksi Rp2,1 triliun menggambarkan adanya permintaan nyata terhadap produk lokal. Namun, tantangan ke depan terletak pada implementasi kerja sama yang telah dijajaki, termasuk keberlanjutan hubungan dagang antara UMKM dan pembeli institusional,” ujar dia. 

Menurut Budi, selain memfasilitasi transaksi bisnis, ajang ini juga menandai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Smesco Indonesia dan Hippindo. Kerja sama ini diarahkan untuk membina dan mengkurasi produk UMKM agar layak bersaing di jaringan distribusi ritel modern. 

“Lebih dari sekadar pameran, acara ini menunjukkan, pendekatan lintas sektor dapat menjadi kunci dalam menata ulang struktur pengadaan nasional yang lebih inklusif terhadap pelaku ekonomi kecil,” pungkas Budi.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network