TANGERANG SELATAN, iNewsTangsel.id - Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) menggelar talkshow "Jelajah Sintang Lestari Melalui Ekowisata Berbasis Budaya: Cerita dari #ExploNation" di ICE BSD, Tangerang yang merupakan bagian dari rangkaian Sustainable District Outlook (SDO) 2025.
Acara ini merupakan puncak dari program ExploNation yang mengajak para influencer dan pemuda lokal untuk bertukar pikiran dan menyelami praktik ekonomi restoratif secara langsung melalui ekowisata di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Dalam upaya mendorong kesadaran publik tentang pentingnya mendorong ekonomi lestari demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang tetap melindungi lingkungan, LTKL bersama komunitas orang muda lokal–Gemilang (Sintang) dan Samudra Bekudong’k (Sanggau)–memfasilitasi perjalanan edukatif yang melibatkan Febrian (@_febrian), travel blogger yang dikenal mendokumentasikan keindahan Indonesia dan La Ode Saiful Rahman (@laode.mci8), jebolan Top 10 MasterChef Indonesia Season 8.
Seluruh pembicara mencoba membagikan pengalaman dan pembelajaran berharga dalam talkshow, pameran foto dan video, serta peluncuran mini buku resep hidangan lokal yang lahir dari perjalanan tersebut.
Purwaningrum, Lead Project Festival Lestari sekaligus moderator dalam acara itu menjelaskan, program ExploNation ini diluncurkan sebagai wadah kolaboratif untuk memperluas pemahaman dan partisipasi publik terhadap praktik ekonomi restoratif melalui ekowisata berbasis budaya pada daerah vital Sintang yang menempatkan kekayaan alam, budaya, dan pangan sebagai aset regeneratif.
“Dengan melibatkan para Content Creator dan pemuda lokal, program ini mengajak semua orang untuk ikut mengangkat cerita-cerita baik kekayaan alam dan budaya Sintang sebagai landasan pemulihan lingkungan yang menjadi nilai ekonomi berkelanjutan bagi masing-masing daerah," ujar Restiana Purwaningrum, dalam acara tersebut, belum lama ini.
Boby Oktavianus, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Sintangmengungkapkan,pihaknya tentu berharap kegiatan-kegiatan seperti Explonation yang melibatkan anak muda Sintang bisa diteruskan. Dan kami meyakini, kunci dari model ekonomi restorasi ada pada anak muda.
Febrian menyampaikan, dirinya sudah sepuluh tahun melanglang buana dari Sabang sampai Merauke. Tapi pengalaman di Sintang benar-benar berbeda, di mana kami bisa hidup bersama, ikut berdampingan dengan masyarakat Sintang dan alam.
Dia mengaku menjadi belajar bahwa ekonomi restoratif ternyata bukan cuma menghentikan kerusakan yang sudah terjadi, tetapi juga mencoba memulihkan atau merestorasi kembali berbasis sosial budaya. Dan tentu diiringi perkembangan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.
“Saat saya melihat langsung masyarakat Dayak yang hidup di wilayah Rimba Gupung. Mereka bercocok tanam di hutan, menjadikan hutan sebagai sumber air, sekaligus dapat mengembangkan perekonomiannya.”ucapnya.
Tentunya harapan kami, tentu Sintang itu tidak hanya maju dari ekonomi saja, juga lingkungannya terjaga dan kehidupan sosial budayanya juga bisa terangkat.
“Sintang juga sudah mendeklarasikan diri sebagai kabupaten kolaborasi. Jadi harapannya semakin banyak mitra-mitra dari lokal maupun dari nasional, internasional bisa bergabung untuk sama-sama membangun Sintang.”ungkapnya.
Sementara itu, Chef La Ode Saiful Rahman bersama timnya meluncurkan mini majalah berisi resep-resep khas berbahan pangan lokal Sintang. "Makanan bukan sekadar dikonsumsi, melainkan penopang ekonomi restoratif sekaligus sarana mempertahankan budaya lokal," kata La Ode.
La Ode menambahkan, Pengalaman perjalanan ini sangat berkesan baginya karena dia tumbuh di wilayah dekat dengan laut, sementara dalam ExpoNation saya diajak melihat teman-teman di Sintang hidup berdampingan dengan hutan. Kami sempat masuk hutan, mempelajari tumbuhan yang bisa dikonsumsi.
“Sebagai seorang chef, saya membantu bagaimana makanan-makanan lokal tersebut bisa lebih menarik. Dari perjalanan ini dapat disimpulkan bahwa makanan bukan sekadar dikonsumsi, melainkan penopang ekonomi restoratif sekaligus sarana mempertahankan budaya lokal.”katanya.
Acara ini juga melibatkan 14 pemuda lokal sebagai "penutur lokal" yang aktif mendokumentasikan cerita dari daerahnya. Keterlibatan ini diharapkan dapat membangun gerakan berbasis partisipasi pemuda dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
Program ExploNation Sintang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menuju Festival Lestari 2026, yang bertujuan untuk menginspirasi masyarakat agar bergeser dari pola pengelolaan alam yang ekstraktif menjadi restoratif, dan dari intervensi ke kemitraan.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait