TANGERANG, iNewsTangsel.id – Ribuan warga di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, kini menghadapi persoalan polusi udara . Asap pekat dari pembakaran sampah dan limbah yang sudah terjadi bertahun-tahun kini mencapai titik terburuknya pada 2025.
Asap tebal yang hampir setiap hari menyelimuti permukiman ini tidak hanya mengganggu dengan baunya yang menyengat, tetapi juga memicu gangguan pernapasan. Lebih dari 1.300 warga telah menandatangani petisi online mendesak pemerintah agar segera bertindak, dan jumlah ini terus bertambah.
Ronny, salah satu perwakilan warga, menceritakan bagaimana keluarganya mulai merasakan dampaknya sejak 2021. "Asap sering berbau menyengat dan membuat sesak napas. Kualitas udara di sini sering berwarna ungu, sangat tidak sehat," ungkapnya.
"Bangun pagi kami disambut bau asap, sore sampai subuh juga sama. Banyak warga batuk hingga terkena ISPA," kata Ronny.
Puluhan warga lain melaporkan hal serupa. Mereka menduga asap berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, limbah hotel, plastik, dan sekam padi. Menurut catatan warga, setidaknya delapan orang sudah terkena ISPA, mayoritas anak-anak dan lansia. Salah satu kasus yang paling memprihatinkan menimpa bayi 10 bulan, yang hasil rontgennya menunjukkan gangguan pernapasan meskipun tidak ada anggota keluarga yang merokok.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait