JAKARTA, iNewsTangsel.id - Deretan greenhouse sederhana di Kecamatan Langensari, Kota Banjar, kini menjadi saksi perubahan hidup sekelompok petani melon. Di baliknya ada Elan Maulana, sosok muda yang percaya bahwa sesuatu yang kecil bisa tumbuh besar bila dirawat dengan kesungguhan.
Elan bukan petani melon sejak awal. Ia belajar secara otodidak, dari membaca, mencari informasi di internet, hingga berdiskusi dengan yang lebih berpengalaman. Baginya, melon bukan sekadar pilihan, tetapi peluang untuk mengubah nasib. “Kalau kualitas dijaga, petani bisa menentukan harga sendiri,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Setelah sukses panen pertama, Elan mengajak 11 orang di lingkungannya untuk bergabung. Mereka membangun kelompok greenhouse melon yang tak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi, tapi juga membawa misi sosial. Melalui dukungan zakat Dompet Dhuafa, program ini menjadi wadah pemberdayaan dan penghidupan yang lebih baik.
Bagi Elan, melon hanyalah pintu masuk. Yang lebih penting adalah membangkitkan minat generasi muda untuk kembali bertani. “Kalau hanya orang tua kita yang bertani, sulit berkembang. Generasi muda harus ambil peran,” tegasnya.
Kini, kelompok Melon Langensari bukan hanya menghasilkan buah berkualitas, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa zakat dapat menjadi motor penggerak ekonomi rakyat. Keberhasilan mereka adalah bukti bahwa zakat, bila dikelola dengan amanah, mampu menghadirkan perubahan nyata: dari kesejahteraan keluarga, solidaritas komunitas, hingga harapan baru bagi masa depan pertanian.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
