Terungkap! Sindikat Penyelundup Benih Lobster ke Malaysia Raup Omset Rp12,5 Miliar dalam 2 Bulan

Aries Dannu
Petualangan gelap sindikat penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) ke Malaysia yang meraih omset fantastis Rp12,5 miliar akhirnya terbongkar di Tangerang.

TANGSEL, iNewsTangsel - Petualangan gelap sindikat penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) ke Malaysia yang meraih omset fantastis Rp12,5 miliar akhirnya terbongkar di Tangerang. Operasi ilegal yang berlangsung dua bulan penuh menjadi sorotan setelah aparat kepolisian berhasil menggagalkan upaya ke-16 mereka pada 19 September 2025.

Aparat Polsek Curug dan Polres Tangerang Selatan sukses mengamankan total 28.538 ekor benih lobster bernilai miliaran rupiah di titik transit Curug, Tangerang. Penggerebekan ini menghentikan rencana pengiriman selanjutnya ke Lampung, Bangka Belitung, sebelum diselundupkan melintasi perbatasan ke negara tetangga, Malaysia.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor D.H. Inkiriwang, mengungkapkan dalam konferensi pers pada Jumat, 17 Oktober 2025, bahwa sindikat ini telah lolos sebanyak 15 kali sebelum tertangkap. 

"Kami sampaikan bahwa kasus ini terjadi diduga sudah sebanyak kurang lebih 15 atau sampai 16 kali sampai diamankan," jelas Victor.

Lebih lanjut, AKBP Victor menekankan dampak finansial dari kegiatan penyelundupan BBL ilegal ini yang merugikan ekosistem laut Indonesia. "Berarti sudah ada 15 kali kejadian ini sudah berhasil menyeberang sampai ke negara Malaysia. Total omset selama kegiatan ilegal ini berlangsung, kurang lebih sebesar Rp12,5 miliar," ungkapnya.

Sindikat penyelundupan benih lobster ini diduga beroperasi masif sejak Agustus hingga September 2025, dengan metode pengiriman yang canggih untuk menghindari pengawasan petugas. Benih-benih berharga ini dikumpulkan dari sumber di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebelum dialihkan ke Curug sebagai pusat logistik rahasia.

Untuk mengelabuhi razia, pelaku menggunakan truk pengangkut boks ikan yang dimodifikasi secara khusus agar terlihat biasa saja. "Benih lobster disembunyikan dalam boks-boks yang menyerupai boks ikan biasa, ditempatkan di dalam mobil boks atau kendaraan travel yang sudah dimodifikasi. Modus ini bertujuan utama untuk mengelabui petugas yang melakukan pemeriksaan," jelas AKBP Victor, mengungkap trik licik yang membuat operasi ini bertahan lama.

Tersangka utama berinisial AF, berusia 36 tahun, menjadi otak di balik jaringan ini dengan peran dominan selama dua bulan terakhir. Ia diketahui mengirimkan antara 8 hingga 30 boks per perjalanan, di mana setiap boks memuat 5.000 hingga 6.000 ekor BBL, mempercepat akumulasi omset miliaran rupiah.

Pengungkapan sindikat penyelundupan BBL ini tidak hanya menghentikan aliran ilegal ke Malaysia, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi penegakan hukum maritim Indonesia dalam melindungi kekayaan alam laut nasional.

Editor : Aris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network