JAKARTA, iNewsTangsel.id - Jumlah wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Indonesia tercatat meningkat sepanjang Juli hingga Oktober 2025. Berdasarkan data hasil kolaborasi antara AirAsia MOVE dan Kementerian Pariwisata, kenaikan mencapai 2.636 orang, dengan total kunjungan lebih dari 68 ribu wisatawan dalam periode 50 hari.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan, peningkatan wisatawan asal Malaysia bukan hanya memperkuat hubungan antarnegara, tetapi juga berpotensi menghidupkan sektor ekonomi kreatif lokal di berbagai daerah.
“Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi antara inovasi digital dan promosi lintas negara dalam mendorong pariwisata Indonesia menuju arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” katanya di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Menurutnya, kemitraan lintas sektor antara pemerintah dan swasta menjadi salah satu strategi efektif untuk memperkuat daya saing pariwisata nasional di tingkat regional.
“Dari hasil kolaborasi ini, kami dapat mengenali pola perjalanan wisatawan Malaysia dengan lebih spesifik dan menyusun strategi promosi yang lebih relevan,” ungkapnya.
Sementara itu, Country Head AirAsia MOVE Indonesia Arbi Wienandar menjelaskan, kampanye bertajuk #MacamLokal, yang merupakan bagian dari inisiatif promosi pariwisata “Wonderful Indonesia”, menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan tersebut.
“Melalui rangkaian aktivitas digital dan luring, program ini menyasar wisatawan Malaysia untuk menjelajahi berbagai destinasi Indonesia, mulai dari Jakarta, Medan, dan Surabaya, hingga Bandung dan Yogyakarta,” terang Arbi.
Dia menerangkan, daya pihaknya menunjukkan, wisatawan asal Malaysia yang datang ke Indonesia didominasi oleh kelompok usia 20–44 tahun, yang merupakan generasi millennial dan Gen Z. Segmen ini dikenal aktif berbagi pengalaman perjalanan di media sosial. Sehingga turut memperluas eksposur digital destinasi Indonesia secara organik.
“Selain itu, produk lokal Indonesia seperti kosmetik, fashion, dan kain tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Malaysia. Aktivitas wisata belanja, kuliner, dan interaksi dengan budaya lokal menjadi bagian penting dari perjalanan mereka,” imbuhnya.
Arbi memaparkan, selama kampanye berlangsung, lebih dari 5.300 pencarian tiket dari Malaysia ke berbagai kota di Indonesia tercatat setiap hari di platform daring. Rata-rata wisatawan menginap 2–3 malam dengan pengeluaran sekitar Rp730 ribu per malam untuk akomodasi.
“Pola ini memperlihatkan minat pada liburan singkat dengan biaya terjangkau, sekaligus menunjukkan meningkatnya ketergantungan wisatawan pada layanan digital untuk merencanakan perjalanan,” ucapnya.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait
