JAKARTA, iNewsTangsel.id - Cuaca saat ini semakin tidak menentu. Sehingga kualitas udara juga buruk. Bahkan, ada temuan mikroplastik di air hujan Jakarta. Hal ini menjadi tanda, bumi tengah membutuhkan lebih banyak aksi nyata. Di tengah situasi ini, kesadaran untuk menjaga keseimbangan bumi melalui perubahan gaya hidup menjadi hal yang tak bisa ditunda.
Mendorong semangat tersebut, ekosistem Blibli Tiket melalui program tanggung jawab sosialnya, Blibli Tiket Action, kembali menggelar kegiatan Langkah Membumi Ecoground 2025, pada 8–9 November 2025 di Taman Hutan Kota PERURI, Jakarta. Memasuki tahun keempat, gerakan yang bertema “CollaborAction for the Earth”, kembali mengajak masyarakat untuk bergerak bersama menjaga bumi melalui kegiatan olahraga, edukasi, hingga aksi menanam mangrove.
COO & Co-Founder Blibli, Lisa Widodo menerangkan, tahun ini menghadirkan lebih dari 30 kelas interaktif yang terbagi dalam empat zona utama, yaitu Eco Motion, Eco Market, Eco Labs, dan Eco Stage. Melalui kombinasi aktivitas fisik, edukasi, serta kreativitas, acara ini berupaya menunjukkan gaya hidup ramah lingkungan dapat dimulai dari langkah-langkah sederhana dalam keseharian.
“Setiap langkah yang diambil peserta memiliki arti. Satu kontribusi berarti satu pohon mangrove ditanam untuk bumi. Acara ini juga sekadar festival, tetapi ruang bagi masyarakat untuk memperoleh keterampilan praktis dan menanamkan kebiasaan sadar lingkungan,” katanya di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Dia menjelaskan, tahun ini, peningkatan minat publik terhadap kegiatan hijau juga terlihat dari bertambahnya jumlah kelas workshop hingga tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pendekatan melalui olahraga juga menjadi bagian penting dalam kampanye ini.
“Dari riset Populix, 94% masyarakat Indonesia rutin berolahraga, dengan 18% di antaranya aktif dalam komunitas olahraga. Data ini menunjukkan, aktivitas fisik kini menjadi sarana sosial baru untuk menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap lingkungan,” terangnya.
Dia menambahkan, semua kegiatan ini dirancang dengan prinsip keberlanjutan, mulai dari penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah terukur, hingga penyediaan stasiun air isi ulang dan alat makan ramah lingkungan.
“Setiap aspek acara juga diukur dengan standar ISO 14040/44 untuk memastikan dampak lingkungan yang terukur dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Editor : Elva Setyaningrum
