Gerakan Bela Negara Masa Kini: Jaga Bumi, Perkuat Pangan Nasional
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Bela negara kini tak lagi sebatas pertahanan militer. Semangat itu juga diwujudkan lewat menjaga ketahanan pangan dan kelestarian bumi. Hal ini digaungkan PT Turrima Agro Biotech melalui kampanye “Feeding the World, Saving the Earth” yang diluncurkan di Gerbang Bukit Pelangi, Sentul, Jawa Barat.
Acara tersebut menggandeng komunitas MMC (Masyarakat Tanpa Riba Miliarder Club) dan mendapat dukungan simbolis TNI–Polri. Staf Khusus KSAD Brigjen Khairul Anwar Mandailing, Minggu (28/9/2025) menegaskan bahwa "Bela negara masa kini adalah soal menjaga tanah, pangan, dan masa depan bangsa", ujarnya.
Sebagai informasi, Turrima didirikan oleh Mulyono di Sragen pada 1998 dengan fokus pada pupuk organik berbasis bioteknologi. Produk ini terbukti mengembalikan kesuburan tanah sekaligus meningkatkan hasil panen. Di Afrika, pupuk Turrima mampu meningkatkan produktivitas padi hingga 40% dan mendapat penghargaan dari Menteri Pertanian Afrika Tengah.
Selain hadir di pasar Afrika, Kuwait, dan Malaysia, Turrima sedang memperluas jangkauan ke Singapura dan Thailand. Meski demikian, Mulyono menegaskan bahwa ketahanan pangan nasional tetap menjadi prioritas utama.
Kini, generasi kedua Turrima, Naufal Pahlevi dan Dzia Al Haq, meneruskan tongkat estafet dengan pendekatan edukasi ke petani. Dzia juga membawa visi global lewat program “Greening the Desert” untuk menghijaukan lahan tandus di Afrika dengan bioteknologi ramah lingkungan.
Kisah Turrima menunjukkan bahwa bela negara bisa dimulai dari sawah. Dari Sragen ke Afrika, dari ladang ke diplomasi global, Turrima membuktikan inovasi lokal mampu memberi dampak mendunia.
Editor : Hasiholan Siahaan