Lewat pendekatan ini, MAJU:ON tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga jembatan antara ide dan realisasi bisnis yang memiliki nilai keberlanjutan. Program ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas wirausaha muda untuk menghadirkan inovasi yang relevan dengan tantangan perubahan iklim.
Dalam kesempatan yang sama, Jonathan Davy, Co-Founder & CEO Ecoxyztem Venture Builder, yang membawakan keynote “From Small Ideas to Big Impact: Building Indonesia’s Sustainable Future” mengatakan Pemerintah dan korporasi saja tidak akan mengantarkan Indonesia ke net-zero. Kita butuh perusahaan berbasis founder yang mengubah empati terhadap masalah lokal menjadi solusi yang layak dan skalabel.
“MAJU:ON membekali tim dengan pola pikir dan kerangka kerja untuk melakukan itu, membuktikan bahwa ide kecil yang dieksekusi dengan baik bisa menjadi dampak besar,” ujarnya.
MAJU:ON Hackathon dikembangkan bersama konsorsium universitas di Indonesia, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Telkom University Bandung, Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Primakara Bali.
Melalui kolaborasi ini, perguruan tinggi diharapkan dapat memperkuat ekosistem kewirausahaan yang berorientasi pada solusi lingkungan. Tak hanya sebagai ruang belajar, perguruan tinggi juga harus berperan dalam menghubungkan mahasiswa dengan pelaku industri, investor, dan mentor profesional.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
