Kerja Sama Jerman–Indonesia, Pendapatan Petani Swadaya di Kapuas Hulu Naik 15 Persen

Elva
Petani swadaya di Kapuas Hulu memeragakan pertanian cerdas iklim dari proyek Grass. Foto Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kerja sama pertanian antara Pemerintah Jerman dan Indonesia kembali menunjukkan hasil nyata. Proyek Greening Agricultural Smallholder Supply Chains (GRASS) yang berlangsung selama tiga tahun, berhasil meningkatkan pendapatan petani swadaya di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, hingga rata-rata 15 persen.

Proyek yang diimplementasikan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan didanai oleh BMZ (Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) ini resmi ditutup di Jakarta, Selasa (18/11/2025). 

“Proyek ini berperan langsung pada agenda nasional untuk membangun sistem perkebunan tangguh iklim. Sehingga bisa menjadi penguatan rantai pasok pertanian berkelanjutan,” kata Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Baginda Siagian. 

Semenatara itu, Implementation Manager GIZ GRASS, Stephan Kitzbichler menambahkan, proyek ini menjadi kelanjutan dari proyek SASCI yang berjalan pada 2020–2022. Proyek ini juga sekaligus menandai enam tahun kemitraan Indonesia–Jerman dalam memperkuat pertanian berkelanjutan.

“Tak hanya fokus pada budidaya, proyek ini juga memperkuat akses pasar, layanan penyuluhan, hingga adopsi teknologi digital. Selama tiga tahun, proyek ini telah melatih 1.100 petani,” terangnya. 

Dia mengungkapkan, di tengah naiknya tekanan perubahan iklim dan krisis global, petani swadaya menjadi kelompok yang paling rentan. Untuk itu, proyek ini menekankan diversifikasi pertanian sebagai strategi ketahanan ekonomi. 

“Kami pun melakukan pendekatan dengan  penerapan permakultur, agroforestri, hingga teknik budidaya ramah lingkungan. Terbukti, pendekatan tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki konservasi air, memperkaya keanekaragaman hayati, dan membuka peluang usaha baru bagi petani,” paparnya. 

Pada kesempatan yang sama, salah satu petani swadaya dari Kapuas Hulu, Nining mengaku, proyek ini sangat membantu perekonomian keluarganya. Selama proyek ini berlangsung, ia dan petani lainnya diajarkan memahami cara kelola kebun yang lebih berkelanjutan sehingga dapat memperluas sumber pendapatan.

“Selain memperkuat organisasi petani, proyek ini mempermudah kami mengakses pasar dan menganekaragamkan hasil produksi,” ujar Nining.

Editor : Elva Setyaningrum

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network