JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pemanfaatan teknologi digital kini menjadi tonggak penting dalam transformasi industri alat berat. Berbagai perusahaan menilai bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar tambahan, melainkan kebutuhan utama untuk meningkatkan efisiensi, kelincahan, dan ketahanan bisnis di tengah tantangan ekonomi global.
Ketua IV Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI), Immawan Priyambudi, menjelaskan bahwa alat berat kini bukan lagi sekadar mesin besar, tetapi telah berkembang menjadi aset cerdas yang terhubung dan mampu memberikan data real time kepada pemiliknya. “Teknologi digital mentransformasi alat berat menjadi perangkat yang terkendali, terkelola, dan dapat diprediksi. Perusahaan tidak lagi menunggu kerusakan terjadi, mereka bisa mengantisipasi sejak dini,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Menurut Immawan, pemanfaatan data operasional dari sensor dan sistem monitoring memungkinkan perusahaan mengurangi downtime, menekan biaya perawatan, serta meningkatkan keandalan armada. Transformasi ini membuat manajemen aset lebih efisien dan memberikan fleksibilitas tinggi bagi pelaku proyek, terutama di sektor konstruksi, pertambangan, hingga perkebunan.
Selain digitalisasi, strategi pengelolaan aset tetap menjadi faktor penting yang menopang produktivitas. Immawan menyebut bahwa sistem sewa masih menjadi pilihan favorit bagi perusahaan dengan kebutuhan jangka pendek atau penggunaan tidak rutin. Sementara untuk proyek intensif jangka panjang, pembelian alat berat dinilai lebih tepat sebagai investasi yang memberi kendali penuh terhadap aset.
Sejalan dengan itu, Director of Operations PT Ksatria Mitra Kontraktor Indonesia (KMKI), Bhondan Suryo Bhroto, menegaskan bahwa strategi efisiensi hanya dapat dicapai jika perusahaan memahami dengan detail pola penggunaan alat berat mereka. Dengan teknologi pemantauan yang semakin maju, perusahaan dapat mengidentifikasi pemborosan operasional yang sebelumnya tidak terlihat.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
