Tak sampai disitu, sejumlah warganet menilai film tersebut merupakan upaya memoles citra atau bentuk pencitraan Presiden RI Prabowo Subianto di tengah masa jabatannya. Menanggapi hal itu, Iko Uwais pun menyanggah dengan menggunakan analogi penjual nasi goreng.
“Kalau saya bilang, mau makan di mana. Di Blok M banyak tukang makanan berjejer, semua nasi goreng. Tapi mas sudah enggak nge-judge semua rasa, semuanya asin,” ujar Iko Uwais.
Pemeran film The Raid itu menilai warganet kerap terlalu cepat memberi penilaian sebelum melihat karya tersebut secara langsung. Padahal, menurutnya, setiap film memiliki “rasa” yang berbeda.
“Jadi saya enggak memedulikan judgement semua. Yang penting rasanya aja. Kalau rasanya enak, silakan nambah. Kalau enggak enak, lepehin. Gitu aja,” lanjutnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
