TANGSEL, iNewsTangsel - Krisis sampah di Tangerang Selatan telah berlangsung lebih dari seminggu, menyebabkan tumpukan limbah menumpuk di berbagai lokasi. Warga merasa terganggu karena bau tidak sedap dan risiko kesehatan yang meningkat.
Wali Kota Benyamin Davnie akhirnya angkat bicara mengenai masalah ini. Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat akibat tumpukan sampah, salah satunya di flyover Ciputat yang terlihat sangat memprihatinkan.
"Pertama-tama, kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan atas ketidaknyamanan yang terjadi," ujar Benyamin kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).
Benyamin menjelaskan bahwa penutupan sampah dengan terpal seperti di flyover Ciputat hanyalah solusi sementara. Tindakan ini dilakukan sambil menunggu penataan pengelolaan sampah di hilir untuk mencegah kejadian serupa.
"Saya ingin menegaskan bahwa penutupan dengan terpal dan penyemprotan antibau hanya bersifat sementara untuk mengurangi bau dan dampak lingkungan," katanya. Ia menyatakan pengangkutan sampah di lokasi tersebut sudah mulai dilakukan secara bertahap.
Fokus utama pemerintah kota adalah flyover Ciputat agar tidak menjadi tempat pembuangan sampah lagi. Benyamin menekankan pentingnya pencegahan agar masalah ini tidak terulang di masa depan.
Masalah sampah di Tangsel memerlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat. Benyamin mengajak warga untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Saya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah di tempat yang tidak semestinya," tuturnya. Partisipasi aktif dari penduduk diharapkan dapat mempercepat penyelesaian krisis ini.
Editor : Aris
Artikel Terkait
