get app
inews
Aa Read Next : Harga Daging Sapi Bisa Tembus Rp200 Ribu Jelang Lebaran 2022

APDI DKI Jakarta Sebut Kasus PMK Berdampak Penurunan Harga Daging Segar dan Frozen

Senin, 04 Juli 2022 | 09:51 WIB
header img
Pedagang daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (14/5/2022). (Fotio: Dok iNews)

JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta mengungkapkan kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) pada sapi berdampak pada penurunan harga di pasar, baik itu daging segar maupun frozen.

Ketua APDI DKI Jakarta, Wahyu Banten mengungkapkan, kasus PMK yang menyerang pada sapi, terlebih lagi jelang Hari Raya Idul Adha sangat berpengaruh pada penjualan daging di pasar. 

"Contohnya saja, jelang hari raya qurban. Tidak semena-mena pedagang sapi dari luar daerah mengirim sapi ke DKI tanpa pengawasan dari dinas kesehatan. Dan di sini pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan aturan yang ketat, meski akan ada dampak terhadap para pedagang akibat kebijakan pengetatan tersebut," ujar Wahyu kepada wartawan di Jakarta, Minggu (3/7/2022).

Terkait dengan pengetatan pengiriman sapi dari luar daerah ke DKI Jakarta, terlebih satu pekan jelang hari raya kurban, sangat mempengaruhi harga daging di pasar.

"Salah satu contohnya saja di RPH Cakung, saat ini tidak sembarangan memasukan sapi dari luar daerah tanpa ada surat izin dari dinas kesehatan. Apabila ada sapi masuk ke RPH langsung dipotong. Hal itu dilakukan untuk menjaga kemungkinan adanya penyebaran PMK, itu juga sudah ada kesepakatan antara APDI dengan pihak RPH," jelas Wahyu dalam siaran persnya.

Oleh karena itu, APDI sangat mendukung penuh langkah pemerintah dalam scraning sapi yang masuk ke DKI Jakarta guna mencegah penularan PMK. 

Sebab, kata Wahyu, pengetatan terhadap pengiriman sapi dari luar daerah yang masuk ke DKI Jakarta merupakan amanat dari Kementerian Pertanian maupun yang dikeluarkan aturan dari Pemprov DKI itu sendiri.

Kendati demikian, APDI berharap agar pemerintah lebih mengantisipasi adanya penularan PMK agar tidak meluas. 

Menurut dia, penyakit mulut dan kaki pada sapi terutama jelang hari raya qurban ini pastinya ada obatnya. Tinggal bagaimana sikap pemerintah itu lebih antisipatif. 

"Tentunya tidak ada kata lain kami dari APDI hanya berharap kepada dinas kesehatan setempat baik di luar maupun di DKI Jakarta agar lebih mengatisipasi adanya PMK tersebut. Sehingga penghasilan pedagang daging dapat kembali normal," tandasnya.

Meski demikian Wahyu mengakui bahwa stok daging sapi di DKI Jakarta jelang Hari Raya Idul Adha ini, baik itu frozen maupun daging sapi segar masih dalam kondisi aman.

"Yang dikeluhkan oleh para pedagang hanya persoalan harga saja. Soal stok itu aman. Terkait harga, APDI berharap agar Bulog dapat menstabilkan harga daging nasional, selain itu mengantisipasi gejolak harga yang kerap terjadi pada tiap tahunnya," pungkasnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut