TANGERANG, iNews.id - Sebanyak 30 orang Narapidana Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang resmi menjadi Sarjana. Berbaur dengan 1248 Mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Ke-30 orang Bang Napi dari Fakultas Hukum "Kampus Kehidupan" Lapas Pemuda Tangerang ini mengikuti prosesi wisuda di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada Sabtu (1/10/2022).
"Wisuda ini merupakan moment bersejarah karena untuk pertama kalinya sebanyak 30 Narapidana berhasil menjadi sarjana. Hal ini belum pernah terlaksana di Lapas lain di Indonesia," ungkap Thurman Hutapea, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS).
Hal yang tidak kalah membanggakan lainnya adalah terdapat 3 (tiga) mahasiswa dari Fakultas Hukum Kampus Kehidupan yang memperoleh predikat cumlaude, atas nama Rachmat Sesario dengan IPK 3,92, Dede Setiawan 3,85 dan Antonius Richard dengan jumlah IPK 3,84.
"Perolehan predikat cumlaude teman-teman warga binaan ini juga merupakan bukti meskipun belajar dari balik jeruji, namun tidak lantas membatasi semangat untuk belajar dan berprestasi bahkan mungkin melebihi mereka mahasiswa yang ada di luar lapas," tambahnya.
Mewakili Menteri Hukum dan HAM serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Thurman juga memberikan apresiasi kepada UNIS dan Lapas Pemuda Tangerang yang telah melahirkan Narapidana yang bergelar Sarjana dari balik jeruji.
"Saya atas nama pimpinan mengucapkan selamat kepada kita semua. Hal ini merupakan prestasi kita bersama yang sangat patut dibanggakan dan harus disebarluaskan. Ini menunjukkan bahwa berada di dalam lapas tidak lantas menutup kesempatan untuk bisa melanjutkan pendidikan," ucap Thurman.
"Prestasi ini juga membuktikan bahwa kerja nyata UNIS Tangerang sebagai Perguruan Tinggi yang telah memberikan kontribusi nyata dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu dengan memberikan pendidikan dan pengajaran serta pengabdian kepada masyarakat yaitu warga binaan kami," katanya.
"UNIS menjadi Perguruan Tinggi pertama di Indonesia yang bersedia dan berkomitmen untuk memberikan program pendidikan yang berkemanusiaan, inklusif, non diskriminatif, dan yang berani memberikan contoh bagi perguruan-perguruan tinggi lainnya bahwa program ini adalah sangat luar biasa, mendukung keberhasilan reintegrasi sosial dan membantu warga binaan mereformasi diri mereka melalui pendidikan," sambung Thurman.
"Hari ini, bukan hanya merupakan hari istimewa bagi 30 orang warga binaan kami, tapi hari ini juga merupakan momen bersejarah pertama di Indonesia, dimana sebanyak 30 orang warga binaan pemasyarakatan bisa ikut bergabung untuk diwisuda bersama dengan lebih dari 1200 orang mahasiswa program Sarjana dan Magister UNIS Tangerang," ujarnya.
Pendidikan merupakan hak semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali, termasuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Sadar akan pentingnya pendidikan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) selenggarakan program pendidikan tinggi yang dinamakan "Kampus Kehidupan," di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang, dimana program ini akan melahirkan para sarjana dari balik tembok dan jeruji Lapas.
Kepala Lapas Pemuda Tangerang, Kadek Anton Budiharta menerangkan, Kampus Kehidupan merupakan program inovasi pendidikan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang diresmikan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly pada 18 Oktober 2018 di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.
Melalui Kampus Kehidupan, DitjenPAS bekerjasama dengan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang menjalankan program pendidikan strata satu (S1) Fakultas Hukum dan Fakultas Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di dalam Lapas.
Sementara itu, perasaan bangga dan haru sangat dirasakan oleh bang napi yang akhirnya bisa menjadi sarjana. Didampingi pihak keluarga yang turut hadir dalam prosesi wisuda, Rahmat Sesario menyampaikan rasa terimakasih kepada Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, DirjenPAS, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang dan pihak lapas yang telah memberikan kesempatan dirinya menempuh pendidikan Sarjana (S1) di Kampus Kehidupan Lapas Pemuda Tangerang.
“Saya sangat terharu dan tak menyangka bisa raih gelar sarjana dari dalam lapas. Terimakasih kepada Pak Menteri Hukum dan HAM, Pak Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Seluruh Jajaran Lapas Pemuda Tangerang dan UNIS karena telah memberikan kami kesempatan melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di dalam Lapas. Saya sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan ini ,” kata Sesario.
Rektor, UNIS Tangerang, Prof. Mustofa Kamil ucapkan selamat dan terimakasih kepada Kementerian Hukum dan HAM RI yang telah mempercayakan perkuliahan Ilmu Hukum Warga Binaan Lapas Pemuda Tangerang kepada UNIS Tangerang.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta