get app
inews
Aa Read Next : Wamenhan M. Herindra Tetapkan 1.145 Anggota Komcad Matra Darat

Sertifikat Rumah Milik Jenderal TNI AD Raib Digondol Maling

Rabu, 17 Mei 2023 | 21:15 WIB
header img
Sertifikat rumah milik seorang jenderal bintang satu TNI AD hilang saat disimpan di rumah adik iparnya yang sedang kosong. Foto: Ilustrasi/Freepik

SUKABUMI, iNewsTangsel.id - Sertifikat rumah milik seorang jenderal bintang satu TNI AD hilang saat disimpan di rumah adik iparnya yang sedang kosong karena pemiliknya pergi ke Jakarta.

Selain itu, uang yang dimiliki oleh DKM masjid dan majelis taklim juga hilang bersama-sama dengan harta benda pribadi.

Kasus perampokan rumah yang terjadi di Kampung Sindang Sari RT 01/04, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, diduga terjadi pada Sabtu (13/05/2023) malam, mengungkap fakta baru. Sertifikat yang dibawa oleh perampok rumah ternyata milik seorang perwira tinggi TNI AD.

"Sertifikat itu masih atas nama ibu saya, tetapi di dalamnya terdapat 3 rumah yang belum dipisahkan dalam sertifikat. Salah satunya adalah rumah yang dimiliki oleh kakak ipar saya, Brigjen TNI Syaepul Mukti Ginanjar yang bertugas sebagai Kapok Sahli Pangdam XVI/Pattimura," ujar Santy Rahmawati (40), pemilik rumah yang dirampok.

Selain itu, lanjut Santy, uang tunai sebesar Rp20 juta, 8 gram perhiasan emas, 2 laptop, 1 printer, dan 7 unit handphone juga diambil oleh pencuri yang masuk ke dalam rumahnya dengan cara merusak tralis besi pada kamar rumahnya.

Meskipun masih ada barang berharga lainnya, seperti sepeda motor dan barang elektronik lainnya, pencuri tersebut tidak mengambilnya.

Sementara itu, Yudha H Bhaskara (45), yang juga adik ipar dari Brigjen TNI Syaepul Mukti Ginanjar, mengatakan bahwa uang sebesar Rp20 juta tersebut tidak semuanya milik adiknya secara pribadi, tetapi juga terdapat uang titipan dari jemaah DKM mesjid dan majelis taklim yang dikelola oleh adiknya.

"Di mesjid tersebut, terdapat beasiswa untuk 23 anak yatim yang dibiayai dari SD hingga lulus. Kebetulan rumah ini (yang dirampok) juga menjadi bendahara DKM mesjid dan majelis taklim, uang tersebut baru saja dikumpulkan dan masih berupa uang receh yang belum dimasukkan atau disetorkan ke bank," ujar Yudha.

Yudha menjelaskan lebih lanjut bahwa dari jumlah Rp20 juta yang dicuri, sebesar Rp9 juta diperuntukkan untuk beasiswa anak yatim, Rp4 juta merupakan uang milik majelis taklim untuk pembuatan seragam yang belum dibayarkan, dan uang sebesar Rp7 juta merupakan uang pribadi dari ibu yang sudah pensiunan.

"Kami akan bertanggung jawab, Insya Allah," tambahnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut