get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengkhawatirkan! Obesitas Anak di Indonesia Menunjukkan Tren Kenaikan

Fajri Pria Obesitas 300 Kilogram Asal Ciledug Ditangani 10 Dokter Spesialis RSUD Kota Tangerang

Jum'at, 09 Juni 2023 | 20:30 WIB
header img
Fajri pria obesitas 300 kilogram warga Ciledug menjalani perawatan di  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang dengan membentuk tim khusus untuk memantau kondisinya. Foto: IST

KOTA TANGERANG, iNewsTangsel.id - Fajri pria obesitas 300 kilogram warga Ciledug menjalani perawatan di  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang dengan membentuk tim khusus untuk memantau kondisinya. Setidaknya ada 10 dokter spesialis yang dikerahkan untuk memantua Fajri.

Demikian disampaikan oleh ujar Direktur Utama RSUD Kota Tangerang, dr. O.U. Taty Damayanti. Dia mengatakan tim itu dipimpin oleh dokter spesialis penyakit dalam Dr, Marsel. SpPD.

"Dimana disitu terdapat KSM (Kelompok Staff Medis) ada penyakit dalam, radiologi, bedah, kulit, gizi dan lain-lain, jadi tim ini yang menangani," ujarnya di RSUD Kota Tangerang, Jumat, (9/6/2023).

Dia menjelaskan, Fajri mengalami obesitas dan memiliki infeksi di kakinya. Hal ini yang membuatnya tak bisa banyak bergerak dan hanya berbaring saja.
Taty menuturkan, penanganan pertama yang dilakukan RSUD Kota Tangerang adalah menangani infeksi di kakinya terlebih dahulu. Kemudian, memperbaiki pola makannya dengan memberikan nutrisi yang bergizi.

"Itu yang dapat kita lakukan untuk menurunkan berat badan harus mempunyai tata laksana program yang memang dalam kondisi yang stabil," tuturnya.

Menurut Taty, infeksi di kaki yang dialami Fajri dikarenakan dia pernah terjatuh dari motor delapan bulan lalu. Saat itu, dia sempat berobat dan sembuh. Namun, infeksinya kambuh dan terjadilah infeksi.

"Jadi stelah kecelakaan sudah bisa beraktivitas, pas delapan bulan blakangan ini timbul sakitnlagi, nah itu yang menyebabkan dia tidak bisa kemana-mana, hanya di tempat tidur saja sampai buang air besar juga di tempat tidur," ungkapnya.

Di satu sisi, RSUD Kota Tangerang akan merujuk Fajri ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sebab, RSUD Kota Tangerang tak memiliki perlengkapan yang memadai.

Keterbatasan yang dimaksud, RSUD Kota Tangerang tak memiliki dokter bedah digestif dan vaskular.

Diketahui, bedah digestif adalah pengobatan untuk penyakit pada bagian tubuh yang terlibat dalam pencernaan. Sedangkan, bedah vaskuler merupakan tindakan medis berupa operasi untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.

"Untuk pelaksanaan penurunan berat badan terus memerlukan bedah paskuler karena kita lihat kakinya yang besar sehingga membutuhkan dokter-dokter yang mengerti tentang pembuluh darah," ujar Direktur Utama RSUD Kota Tangerang, dr. O.U. Taty Damayanti, Jumat, (9/6/2023).

"Tadi karena si Fajri berdasarkan hasil diskusi tim dokter dia membatu dokter digestif, terus kemudian membutuhkan konsultasi anestesi. Nah kita ada dua (dokter) yang belum kita miliki digestif dan dokter bedah vaskuler," tambahnya.

Oleh sebab itu, pihaknya pun akan merujuk Fajri ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat. Saat ini tengah berdiskusi untuk pemindahannya. Namun, Taty belum dapat memastikan kapan Fajri akan dipindahkan.

"Rencana diskusi dari dokter yang menangani Fajri membutuhkan bedah digestif, Vaskuler, sama konsultan anestesi , karena RSUD kita belum ada. Kami memang ada rencana merujuk ke RSCM, tapi belum ada respon dari RSCM. Jadi kita masih mengobati infeksinya sama mengobati gizinya," jelas Taty.

Fajri sebelumnya, harus dievakuasi menggunakan forklift untuk melakukan pengobatan. Evakuasi pun dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang dengan dibantu oleh warga sekitar, Rabu, (7/6/2023). 

Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi mengatakan hal ini bermula ketika pihaknya mendapatkan laporan dari warga untuk mengevakuasi pria bernama Fajri (27) tersebut.

Pihaknya pun mendapati kesulitan untuk mengevakuasi Fajri yang berbobot 300 kilogram. Ditambah akses menuju rumahnya yang sempit.

"Kita angkat juga berat enggak keangkat. Kami melakukan evakuasi dengan bongkar pintu, tapi pun tidak bisa keangkat, hingga kita menggunakan forklift lalu kita naikan ke mobil bak dibawa ke RSUD Kota Tangerang," ucapnya.

Proses evakuasi pun dramatis, petugas BPBD sampai harus membongkar pintu masuk rumah Fajri. Lantaran bobotnya yang besar, tenaga manusia pun sulit untuk mengangkatnya.

BPBP pun menggunakan Forklift untuk mengevakuasi Fajri. Fajri kemudian dibawa menggunakan mobil bak terbuka ke RSUD Kota Tangerang.

"Butuh waktu 2 jam, karena kita nyari alat buat bongkar pintu dan forklift," kata Mulyadi.

Sementara, untuk penyakit yang dialami Fajri Mulyadi menuturkan bukan kewenangannya.

"Untuk medisnya pihak dinas kesehatan yang berwenang, kami hanya melakukan evakuasi saja," kata Mulyadi.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut