BINTARO, iNewsTangsel.id - Kediaman mahasiswa Universitas Brawijaya Sultan Rifat Alfatih korban terjerat kabel fiber optik hari ini kedatangan utusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan utusan dari Menko Polhukam Mahfud MD di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Utusan Kapolri tersebut dari RS Polri Kramat Djati berniat untuk membantu pemulihan kesehatan Sultan Rifat. Sultan ditawarkan untuk pengobatan dan pemulihan kesehatan rawat inap di Rumah Sakit Polri.
Mobil ambulans milik RS Polri pun sudah disiapkan di depan rumah Sultan Rifat untuk membawanya.
Orangtua Sultan Rifat Alfatih, Fatih mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit yang sudah memberi perhatian terhadap anaknya.
Namun untuk pengobatan dan perawatan Sultan Rifat selama ini sudah dilakukan oleh para dokter spesialis di RSCM Jakarta. "Kami membawa Sultan Rifat ke RSCM seminggu sekali," kata dia.
Sementara utusan Menko Polhukam Mahfud MD, kata Fatih, juga sudah bertelepon. "Seorang perwira menengah berpangkat kolonel TNI AL sudah datang telepon," kata Fatih.
Dari pembicaraan via telepon pihak kantor Menko Polhukam menanyakan kondisi kesehatan Sultan Rifat Alfatih. Selain itu menanyakan tentang langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Sebelumnya Sultan Rifat Alfatih menulis surat terbuka untuk Presiden Jokowi dan Mahfud MD. Surat ditulis dengan pulpen bertinta biru dengan 3 helai kertas.
Dalam surat itu Sultan Rifat berharap pihak yang bertanggung jawab segera menyelesaikan persoalan ini agar dirinya sehat kembali dan ingin kuliah kembali.
Sultan Rifat Alfatih terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari pada 5 Januari 2023 mengakibatkan lehernya mengalami patah tenggorokan (fracture). Sultan kini tidak bisa bicara sama sekali.
Bahkan untuk makan saja hanya mampu mengonsumsi susu dan makanan cair lewat selang, yang membuat tubuhnya juga kian kurus.
Bahkan Sultan Rifat, mahasiswa jurusan ilmu pemerintah Universitas Brawijaya ini, sempat koma selama 2 minggu dan dirawat di Rumah Sakit Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan menjalani 7 kali operasi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta