BINTARO, iNewsTangsel.id - Begini sosok Sultan Rifat Alfatih (20) mahasiswa yang menjadi korban terjerat kabel fiber optik. Dosen Universitas Brawijaya sampai berikan banyak pujian untuk Sultan.
Diketahui, Sultan mahasiswa asal Bintaro Tangerang Selatan ini kuliah di Universitas Brawijaya dengan mengambil jurusan Ilmu Sosial dan Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Ia kini duduk di bangku semester 6.
Namun nahas pada 5 Januari 2023, Sultan mengalami kecelakaan tragis tejerat kabel fiber optik yang melintang di Jalan Antasari Raya Cilandak, Jakarta Selatan. Akibatnya, korban sempat koma selama 2 minggu dan menjalani 7 kali operasi di Rumah Sakit Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan.
Leher korban mengalami patah tenggorokan (fracture) sehingga Sultan tidak bisa bicara, makan dan minum pun harus pakai selang. Setelah kecelakaan tragis tersebut, Sultan selama 7 bulan ini cuti dan tidak pernah berangkat kuliah.
Mengetahui konsisi memperihatinkan itu, dosen FISIP Universits Brawijaya bernama Lukman Hakim mengungkapkan sosok Sultan Rifat Alfatih sebagai mahasiswanya.
Menurut Lukman, sosok Sultan Rifat adalah mahasiswa yang aktif di kelas dan pintar. Lukman berkata, ia mengajar di tiga mata kuliah yang diambil Sultan Rif'at yakni Etika Pemerintahan, Teori Pemerintahan, dan Perencanaan Pemerintahan.
"Anaknya rajin, pintar, dia komunikatif juga," ucap Lukman Hakim memberikan pujian untuk Sultan, melalui pesan singkatnya kepada MPI, pada Kamis (3/8/2023).
Bahkan karena komunikasi yang aktif dengannya dan beberapa teman lainnya membuat Sultan dijadikan koordinator di saat mata kuliahnya mengajar. Apalagi sosoknya juga dipercaya teman-temannya karena memiliki hubungan baik dengan dosen-dosen di jurusan Ilmu Pemerintahan.
"Kalau di mata kuliah saya biasanya saya jadikan koordinator kelas, karena dia rajin, anaknya juga komunikatif," tuturnya.
Terakhir kali Lukman bertemu dengan Sultan Rifat saat mengajar mata kuliah Kesejahteraan Sosial sebelum kejadian. Namun Lukman tak mengingat betul kapan terakhir kali ia bertemu.
"Seingat saya masih semester 6, sebelum Januari itu. Itu kan kejadiannya waktu dia pulang ke Jakarta terus kejadian itu, tapi terakhir kali kapan (bertemu) saya lupa," ungkap Lukman kembali.
Kedekatannya dengan dosen membuatnya sempat menyampaikan pesan kangennya ke para dosen yang mengajarnya di kampus. Bahkan Lukman sempat memperlihatkan foto Sultan menulis pesan di handphone, akan rasa kangennya itu.
"Kangen diajar sama dosen-dosen pemerintahan Pak Lukman, Pak Barqah, Pak Dani, Pak Muhtar, udah lama saya nggak diajar sama beliau-beliau," tulis Sultan melalui foto yang ia kirimkan ke dosennya.
Editor : Hikmatul Uyun