get app
inews
Aa Text
Read Next : Undang 5 Pembicara dari Luar Negeri, Esa Unggul Dukung Pendidikan Taraf Internasional

70 Pakar Orasi 30 Jam tanpa Henti, UKI Pecahkan Rekor MURI Dunia 

Jum'at, 04 Agustus 2023 | 13:56 WIB
header img
Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur, berhasil mencatatkan rekor dunia di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Foto: Ist

JAKARTA, iNews.id - Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur, berhasil mencatatkan rekor dunia di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). 

Mereka meraih prestasi ini melalui penyelenggaraan orasi ilmiah tanpa henti selama 30 jam oleh 70 pakar sejak Rabu (2/8) pukul 08.30 WIB hingga Kamis (3/8) pukul 14.30 WIB.

Orasi ilmiah tersebut merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis ke-70 UKI. Dalam acara ini, 70 pakar memberikan orasi, termasuk 11 orang profesor dan 59 orang lainnya dengan gelar doktor dari berbagai universitas di Indonesia.

Senior Customer Relation Manager MURI, Andre Purwandono, yang mewakili pendiri MURI Jaya Suprana, mengungkapkan kebanggaan MURI atas pencapaian orasi selama 30 jam secara berkelanjutan ini. Ia menyatakan permohonan maaf bahwa prestasi ini lebih pantas disebut sebagai rekor dunia daripada rekor Indonesia. Hal ini diungkapkan pada Kamis (3/8) di Jakarta.

Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam orasi tersebut, mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian rekor MURI ini. UKI menjadi universitas pertama yang berhasil menyelenggarakan orasi ilmiah tanpa henti selama 30 jam.

Dhaniswara menambahkan bahwa hasil yang dicapai melebihi harapan, karena UKI berhasil meraih rekor dunia, bukan hanya rekor Indonesia. Ini merupakan prestasi luar biasa, mengingat belum ada hal serupa sebelumnya menurut MURI. 

Dhaniswara mengakui manfaat besar dari pencapaian ini, karena hal ini akan mendorong generasi emas tahun 2045.

Seluruh materi yang disampaikan dalam orasi tersebut akan dijadikan bahan dalam bentuk prosiding. Materi tersebut mencakup berbagai tema yang relevan dengan situasi di Indonesia, seperti deradikalisme, isu keberagaman, toleransi, hukum, ekonomi, dan pendidikan.

Dhaniswara menegaskan bahwa nantinya materi ini akan dikumpulkan dalam bentuk prosiding, dengan harapan kajian ilmiah ini akan membantu dalam memastikan kepastian hukum menuju Indonesia Emas 2045.

Rektor UKI juga menekankan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, diperlukan kolaborasi, ketekunan, dan keberanian untuk merayakan perbedaan. 

Dengan semangat kerjasama, kita dapat maju bersama, di mana siapa yang di depan atau di belakang tidaklah penting. Yang terpenting adalah kesuksesan bersama. 

Meskipun kita memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut dapat saling melengkapi dan jika kita mengumpulkan kekurangan bersama, kita dapat memiliki kelebihan yang luar biasa.

Editor : Sazili Mustofa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut