Allah ceritakan dalam konteks menyebutkan tanda hari kiamat,
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit) (QS. Al-Anbiya: 96)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengonfirmasi adanya Yakjuj dan Makjuj sebagai salah satu tanda kiamat. Beliau menyatakan,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْنَ عَشْرَ آيَاتٍ: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَالدُّخَانُ، وَالدَّابَّةُ، وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ، وَمَأْجُوجَ
Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat ada 10 tanda: terbitnya matahari dari barat, munculnya Dukhan, adanya Dabbah (hewan melata yang bisa memberi tanda), dan keluarnya Yakjuj dan Makjuj…. (HR. Ahmad 16144, Abu Daud 4311 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Dari informasi yang diperoleh di atas, Ustadz Ammi Nur Baits menyimpulkan bahwa:
1. Yakjuj dan Makjuj telah ada sejak zaman kuno, bahkan sudah ada sejak zaman Dzulqarnain.
2. Sebelum mereka keluar, Yakjuj dan Makjuj berada di balik benteng yang dibangun oleh Dzulqarnain.
3. Yakjuj dan Makjuj akan dibebaskan di masa yang akan datang, sebagai salah satu tanda hari kiamat. Ini berarti bahwa benteng yang dibangun oleh Dzulqarnain akan hancur, dan mereka akan dibebaskan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta