get app
inews
Aa Read Next : Larangan Meniup Makanan dan Minuman Panas, Berikut Penjelasan Ilmiah dan Hadis Sahihnya

Danau Thabariyah Kering Diminum Ya’juj dan Ma’juj, Dua Gunung Ini Menjadi Benteng Mereka

Minggu, 01 Oktober 2023 | 13:16 WIB
header img
Danau Thabariyah kering disebutkan dalam kisah akan habis kering diminum oleh mahluk Ya’juj dan Ma’juj. Danau Thabariyah dikenal juga dengan nama Danau Tiberias. Dua gunung disebutkan menjadi Ya’juj dan Ma’juj. Foto: Ilustrasi

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Danau Thabariyah disebutkan dalam kisah akan habis kering diminum oleh mahluk Ya’juj dan Ma’juj. Danau Thabariyah dikenal juga dengan nama Danau Tiberias

Dalam hadis, Rasulullah SAW menyampaikan tentang Danau Thabariyah yang akan mengalami kekeringan karena diminum oleh rombongan Ya'juj dan Ma'juj.

Munculnya Ya'juj dan Ma'juj adalah salah satu tanda dari hari Kiamat. Kelompok ini memiliki sifat perusak dan jumlah mereka sangat besar.

Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa Ya'juj dan Ma'juj di dalam Alquran disebutkan dua kali, di Surat Al Kahfi: 94 – 95 dan Surat Al Anbiya: 96.

Allah sebutkan di surat Al-Kahfi, ketika Allah bercerita tentang Dzul Qarnain yang membangun benteng Yakjuj dan Makjuj,

قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا . قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا

Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. (QS. Al-Kahfi: 94 – 95)

Allah ceritakan dalam konteks menyebutkan tanda hari kiamat,

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ

Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit) (QS. Al-Anbiya: 96)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengonfirmasi adanya Yakjuj dan Makjuj sebagai salah satu tanda kiamat. Beliau menyatakan,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْنَ عَشْرَ آيَاتٍ: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَالدُّخَانُ، وَالدَّابَّةُ، وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ، وَمَأْجُوجَ

Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat ada 10 tanda: terbitnya matahari dari barat, munculnya Dukhan, adanya Dabbah (hewan melata yang bisa memberi tanda), dan keluarnya Yakjuj dan Makjuj…. (HR. Ahmad 16144, Abu Daud 4311 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Dari informasi yang diperoleh di atas, Ustadz Ammi Nur Baits menyimpulkan bahwa:

1. Yakjuj dan Makjuj telah ada sejak zaman kuno, bahkan sudah ada sejak zaman Dzulqarnain.

2. Sebelum mereka keluar, Yakjuj dan Makjuj berada di balik benteng yang dibangun oleh Dzulqarnain.

3. Yakjuj dan Makjuj akan dibebaskan di masa yang akan datang, sebagai salah satu tanda hari kiamat. Ini berarti bahwa benteng yang dibangun oleh Dzulqarnain akan hancur, dan mereka akan dibebaskan.

Di mana letak Benteng Yakjuj dan Makjuj?

Menurut Al-Quran, Yakjuj dan Makjuj berada di suatu tempat di antara dua gunung.

حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا  قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” (QS. Al-Kahfi: 93-94).

Di mana letak kedua gunung ini? Ada riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu yang menjelaskan,

حتى إذَا بَلَغَ بينَ السَّدَّيْنِ، قال الجبلين: الردم الذي بين يأجوج ومأجوج، أمتين من وراء ردم ذي القرنين، قال الجبلان: أرمينية وأذربيجان

“Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung” kata Ibnu Abbas: dua gunung adalah benteng yang menghalangi Yakjuj dan Makjuj, dua umat di balik benteng Dzulqarnain. Beliau mengatakan, dua gunung itu adalah Armenia dan Azerbaijan. (Tafsir at-Thabari 16/16, Ma’ani al-Quran 4/293, al-Muharrar al-Wajiz 3/541, dan Zadul Masir 5/189).

Riwayat yang telah disebutkan di atas adalah bagian dari ijtihad Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma. Ada juga yang berpendapat bahwa benteng tersebut terletak di Cina. Namun, mengenai realitas sebenarnya, hanya Allah yang mengetahuinya. Allah tidak memberikan informasi yang terperinci mengenai lokasi tersebut.

Oleh karena itu, sikap yang sebaiknya kita ambil adalah mengembalikannya kepada Allah. Kita tidak perlu terlalu penasaran dengan informasi semacam ini. Apakah kita mengetahui atau tidak, hal ini tidak akan memengaruhi ibadah kita. Oleh karena itu, tidak perlu mencari informasi lebih lanjut.

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut