get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Pisang Madu dari Gerobakan ke Outlet Premium di TMII

Revolusi Lokal: Saatnya Bangga dengan Produk Lokal!

Sabtu, 11 November 2023 | 07:13 WIB
header img

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Gerakan Revolusi Lokal menjadi momentum sekaligus semangat baru dalam rangka aksi nyata mewujudkan kecintaan dan kebanggan terhadap produk lokal. Hal ini penting mengingat gempuran produk impor yang mengancam keberlangsungan UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional. 

Hal itu ditekankan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki dalam acara pembukaan Revolusi Lokal yang mengusung tema Era Baru Pahlawan UMKM Lokal di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

“Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar dan diperkirakan akan menjadi negara maju di tahun 2045. Indonesia juga menjadi salah satu dari tiga negara G20 yang pertumbuhan ekonominya bisa mencapai lebih dari 5 persen di tengah gejolak situasi global,” kata Teten.

Gerakan Revolusi Mental menurut MenKopUKM sebagai sarana tepat untuk menggerakkan kesadaran masyarakat dan kebanggaan untuk mengonsumsi dan menggunakan produk lokal.

“Saya turut bangga, karena gerakan Revolusi Lokal ini merupakan insiatif yang datang dari anak muda. Bukan soal gagah-gagahan bernasionalisme. Tetapi kita memang punya market besar dan daya beli yang cukup baik. Justru jangan sampai menjadi ironi, banyak market tetapi justru pasar dikuasai produk asing,” beber MenKopUKM Teten.

Selama ini, lanjut Teten, masuknya produk-produk impor terutama dari China yang memiliki harga yang lebih murah dan kualitas yang semakin baik, justru membuat produk lokal menjadi kurang diminati.

“Ancaman juga muncul, karena terjadi praktik crossborder ilegal dan predatory pricing. Ini ancaman serius bagi UMKM Indonesia. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan menerbitkan Permendag 31 Tahun 2023,” ujarnya. 

Berkaitan dengan itu, kata Teten, ke depan perlu upaya membangun loyalitas diri sendiri dan menumbuhkan kebanggaan terhadap produk karya anak bangsa. 

"Membangun kesadaran kita kalau produk lokal itu berkualitas. Kita bisa memproduksi kebutuhan kita sendiri, sudah ada produknya di sini kenapa beli produk dari luar,” ucapnya.

MenKopUKM menambahkan, pemerintah akan terus mendukung UMKM yang memproduksi produk lokal. Salah satunya melalui kebijakan 40 persen belanja barang dan jasa pemerintah yang harus kepada UMKM. Selanjutnya mendorong UMKM masuk dalam rantai pasok industri besar dan BUMN.

Tercatat pada platform Pasar Digital (PaDi) UMKM periode Januari-Agustus 2023 transaksi yang melibatkan UMKM telah mencapai Rp3,5 triliun, melonjak dari tahun 2020 yang sebesar Rp172 miliar. Transaksi itu mencakup 100.000 pelaku UMKM hingga kuartal II-2023.

Pada 2022 sebanyak 24.682 UMKM telah menjalin kemitraan dengan 17 BUMN, nilai transaksinya sebesar Rp5,1 triliun. Di tahun 2023, sinergi kegiatan INABUYER B2B2G (Business to Business to Government) Expo sebanyak 1.000 KUMKM melakukan business matching dengan nilai kerja sama sebesar Rp1 triliun yang berasal dari 48 kontrak.

“Pada rantai pasok industri, KemenKopUKM mendorong sebanyak 585 UMKM untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan besar, dengan nilai transaksi sebesar Rp1,53 miliar,” katanya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut