Pemprov DKI Tata Teras Lenteng Agung sebagai Ruang Usaha Baru bagi UMKM
JAKARTA. iNewsTangsel.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen dalam menghadirkan ruang usaha yang layak dan berdaya saing bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui aktivasi kawasan Teras Lenteng Agung (Teras LA), Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, penataan kawasan ini merupakan hasil kolaborasi lintas perangkat daerah dalam menciptakan ruang usaha yang higienis, tertib, dan produktif.
“Kawasan ini sebelumnya merupakan lahan curam dan bekas tempat pembuangan sampah. Tapi kini, bertransformasi menjadi pusat kegiatan ekonomi dan komunitas,” katanya di Jakarta, Minggu (21/12/2025).
Menurut Ratu, pembangunan fisik lokasi ini dilakukan dalam waktu terbatas, namun mampu diwujudkan berkat sinergi antara pemerintah daerah, warga, komunitas, dan mitra pendukung.
“Penataan ruang kota ini diharapkan bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang membutuhkan lokasi usaha yang lebih representatif,” tegasnya.
Dia menjelaskan,, keberhasilan pengembangan lokasi ini juga didukung oleh keterlibatan berbagai pihak, termasuk Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) yang menyalurkan bantuan sembako kepada pedagang sebagai bentuk kepedulian terhadap tantangan awal usaha di lokasi baru.
“Penguatan UMKM tidak dapat dilakukan oleh pemerintah semata. Untuk itu, diperlukan pendampingan berkelanjutan, pembinaan terintegrasi, serta kerja sama seluruh unsur,” imbuhnya.
Dengan pendekatan kolaboratif tersebut, pihaknya berharap kawasan ini dapat berkembang menjadi ruang ekonomi rakyat yang berkelanjutan sekaligus memperkuat daya saing UMKM di tengah dinamika ekonomi perkotaan.
Sementara itu, Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menambahkan, pedagang UMKM merupakan bagian penting dari ekosistem ritel nasional.
“Makanya, dukungan terhadap pelaku usaha kecil perlu dilakukan tidak hanya melalui kebijakan, tetapi juga melalui aksi nyata yang membantu mereka bertahan dan beradaptasi,” ungkap Budihardjo.
Dia mengakui, kawasan ini memiliki potensi sebagai ruang ekonomi berbasis komunitas karena memadukan aktivitas perdagangan, kuliner, dan ruang publik.
“Dengan pengelolaan yang terintegrasi, kawasan tersebut diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi lokal serta meningkatkan daya tarik kunjungan masyarakat,” tutup dia.
Editor : Elva Setyaningrum